LLDIKTI IV Tekankan Jangan Ada Kekerasan Seksual di Kampus

Kepala LLDIKTI IV, Dr Samsuri menyerahkan penghargaan saat kegiatan Gebyar LLDIKTI dalam rangka menyambut HUT ke-78 Indonesia di Gedung Diklat LLDIKTI Wilayah IV, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu 16 Agustus 2023.
Kepala LLDIKTI IV, Dr Samsuri menyerahkan penghargaan saat kegiatan Gebyar LLDIKTI dalam rangka menyambut HUT ke-78 Indonesia di Gedung Diklat LLDIKTI Wilayah IV, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu 16 Agustus 2023.
0 Komentar

Kedua intoleransi tidak boleh, seperti mengejek masalah SARA, atau masalah agama, kesukuan yang bisa menyebabkan perpecahan.

“Ketiga kampus harus bebas dari narkoba. Keempat kampus harus terbebas dari perundungan. Dan kampus harus mengajarkan budaya anti korupsi,” kata Samsuri.

Masih berkaitan dengan rangkaian kegiatan Gebyar LLDIKTI Wilayah IV, dilakukan penandatanganan MoU antara LLDIKTI Wilayah IV dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Baca Juga:Ridwan Kamil Apresiasi Pagelaran Samba Sunda di ISBI BandungJMM: BUMN Harus Bersih dari Paparan Ideologi Radikalisme dan Terorisme

Tujuannya kata Samsuri, mendorong perguruan tinggi terdekat, memfasilitasi mahasiswa untuk magang di Pemda sesuai dengan jurusan atau keahliannya.

“Kami melakukan MoU dengan Pemda-Pemda, karena Pemda merupakan penguasa wilayah. Kita follow up, seperti yang akan kita lakukan dengan Pemda Kabupaten Sumedang. Kalau bisa Pemda itu memfasilitasi untuk terjun ke desa membangun desa,” kata Samsuri.

“Contohnya begini, seperti kalau ada program daerah, bagus kalau pelakunya mahasiswa, karena jauh lebih efektif. Seperti bagaimana pendampingan masalah stunting, penanganan kemiskinan ektrim, termasuk mahasiswa didorong atau membantu orang-orang yang berwiraswasta di masing-masing daerah,” paparnya.

“Atau ada masalah aspek pengelolaan sampah, atau desa tersebut punya potensi wisata menjadi desa wisata dan lain sebagainya,” sebut Samsuri.

LLDIKTI Wilayah IV pun, kata Samsuri sudah menginisiasi program bersama, dengan nama perguruan tinggi membangun desa. Di mana yang terlibat dalam membangun di satu desa tidak hanya satu perguruan tinggi, tetapi banyak perguruan tinggi.

Terkadang dalam membangun satu desa, ada perguruan tinggi yang masih memiliki ego tinggi. Seperti di satu desa hanya ada satu perguruan tinggi yang melakukan pendampingan.

“Tetapi kalau di satu desa ada beberapa perguruan tinggi yang masuk, maka akan saling bertukar informasi juga. Bahkan bisa saling memberikan masukan. Harapannya ke sana kerjasama dengan Pemda itu,” kata Samsuri.

Baca Juga:Tolak Laporan Warga Dago Elos, Begini Alasan Kapolretabes BandungMencekam! Aparat Diminta Hormati Hak Warga Dago Elos Bandung

Saat disinggung mengenai efektifitas program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah bergulir beberapa tahun ini, kata Samsuri program yang ada dalam MBKM, seperti pertukaran mahasiswa, mahasiswa magang di industri, mahasiswa melakukan penelitian, itu sangat efektif.

“Bahkan saya merasakan sejak tahun 2000-an pun, kalau mahasiswa mengambil opsi itu secara mandiri, maka pengetahuannya akan bertambah banyak. Tetapi semua kembali kepada mahasiswa dan dosen pendamping,” kata Samsuri.

0 Komentar