Kuatnya Kerja Sama Rusia-China Mengundang Rasa Cemas di Amerika Serikat

JABAR EKSPRES – Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) tampak gelisah mengenai kedekatan yang semakin kuat antara Rusia dan China belakangan ini. Pernyataan resmi dari Kementerian tersebut menegaskan adanya “perhatian” serius terhadap hubungan yang tengah berkembang antara Moskow dan Beijing.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Vedant Patel, menyoroti kekhawatiran ini ketika membahas rencana pertemuan tingkat tinggi antara pejabat AS, Jepang, dan Korea Selatan yang dijadwalkan pada Jumat mendatang (18/8). Pertemuan ini direncanakan akan memusatkan perhatian pada isu China.

Patel, dalam konferensi persnya, tidak lupa menyampaikan keprihatinan yang ada terkait dampak dari pertemuan tiga negara tersebut terhadap upaya AS untuk memperbaiki komunikasi dengan China.

Baca Juga: KILAS KEMARIN: Perkembangan Kasus Kerusuhan Dago Elos Hingga Hari Kemerdekaan Indonesia versi Belanda

Namun, pihak AS dengan tegas membantah tuduhan ini. Meskipun demikian, mereka mengakui adanya kekhawatiran nyata mengenai kedekatan yang semakin erat antara China dan Rusia.

Patel menegaskan, “Kami juga memiliki kekhawatiran berkelanjutan mengenai perkembangan hubungan yang semakin mesra antara China dan Rusia serta tindakan-tindakan yang telah diambil oleh keduanya.” Pernyataan ini diamini oleh sumber-sumber yang dikutip dari Russia Today pada hari Rabu (16/8).

Pernyataan Patel ini muncul hanya beberapa hari setelah Kementerian Pertahanan AS mengirimkan sejumlah kapal perusak rudal sebagai tanggapan atas patroli gabungan kapal China dan Rusia di perairan Alaska.

Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik AS bahkan menyebut aksi patroli ini sebagai bentuk “serangan”. Senator Alaska, Dan Sullivan, tidak ragu menyebut tindakan China dan Rusia sebagai “agresi otoriter.”

Menyikapi kekhawatiran ini, Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, dengan tegas menyatakan bahwa “tindakan ini tidak ditujukan kepada pihak ketiga dan tidak memiliki kaitan dengan situasi internasional dan regional saat ini.”

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Hari ini, Kamis, 17 Agustus 2023

Pernyataan tersebut dianggap mengacu pada situasi di Ukraina serta ketegangan antara China dan Taiwan, yang tengah menjadi sorotan di arena internasional.

Namun, Rusia tetap mantap dalam niatnya untuk melanjutkan latihan militer bersama China. Latihan tersebut direncanakan akan dilakukan di sejumlah lokasi strategis seperti Laut Jepang, Selat La Perouse, Laut Okhotsk, dan Selat Kamchatka.

Tinggalkan Balasan