Terkait hal itu, Emil berpesan agar lapangan pekerjaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) wisata Waduk Jatigede sejatinya diprioritaskan bagi warga lokal khususnya yang terkena dampak oleh keberadaan Waduk Jatigede.
“Maka saya titip ke pak bupati, tolong mayoritas yang bekerja dan mendapatkan benefit ekonomi di sini adalah warga Jatigede dan didahulukan, kalau itu tercapai maka afdol-lah niat maksud kita membangun Menara Kujang Sapasang,” ucap Emil.
Menara Kujang Sapasang sendiri berada satu kawasan dengan Masjid Al-Kamil yang berlokasi di Bukit Panenjoan, Desa Jemah Kecamatan Jatigede, Sumedang. Kedua bangunan itu dihubungkan dengan sebuah jembatan lengkap dengan ornamen-ornamennya.
Emil pun mengungkap kenapa lokasi Menara Kujang Sapasang di tempatkan di atas bukit yang tepat menghadap ke perairan Waduk Jatigede.
“Di suatu siang itu, saya melihat sebuah bukit, saat itu saya berdiri di lokasi parkiran (sekitaran Masjid Al Kamil), lalu saya memicingkan mata dan saya terpikir kalau di sana ada sesuatu bangunan yang vertikal maka akan menjadi sebuah ikon yang tidak ada di tempat lain,” ungkapnya.
Bagi Emil, Menara Kujang Sapasang adalah sebuah pencapaian atas anugrah yang diberikan oleh Allah Swt kepada manusia, yakni berupa imajinasi dan kemauan.
“Imajinasi tanpa kemauan hanya akan menjadi gambar-gambar tidak bermakna tapi imajinasi dengan kemauan akan melahirkan kemajuan dan perubahan,” ucapnya.
Peresmian Kujang Sapasang sendiri digelar cukup meriah dengan menampilkan beberapa kesenian seperti seni pencak silat, tari umbul-umbul dan kesenian lainnya.
Emil datang bersama istrinya, Atalia Praratya dengan didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan serta pihak terkait lainnya.
Menara Kujang Sapasang mulai dibangun pada 2021. Menara tersebut didesain langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta bangunan Masjid Al Kamil yang ada di dekatnya.
Total anggaran yang digelontorkan untuk membangun Masjid Al Kamil, Menara Kujang Sapasang dan jembatan yang menghubungkan keduanya mencapai Rp120 miliar. (Mg11)
