Stuart Turville, seorang ahli virologi dan profesor peneliti di University of New South Wales Sydney. Menggambarkan varian EG.5 atau eris sebagai varian yang “sedikit lebih adaptif” dan “kompetitif” di bandingkan dengan rekan-rekan sejenisnya, termasuk omicron.
Varian ini memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghindari antibodi yang di hasilkan oleh vaksin dan dapat lebih mudah “beradaptasi” dalam sel tubuh.
Namun, perbedaan utama antara varian omicron dan eris adalah bahwa varian baru ini di katakan memiliki kemampuan yang lebih efisien dalam menginfeksi sel tubuh manusia.
Profesor K. Srinath Reddy dari Public Health Foundation of India mencatat bahwa varian EG.5. Sebenarnya masih masuk ke dalam kategori omicron secara keseluruhan.
Lihat juga : Dunia Sedang Masuki Fase Pendidihan Global, Apakah itu?
“Seperti varian omicron lainnya, varian ini memiliki tingkat invasi dan keparahan yang lebih rendah dalam tubuh. Dan ini masih menjadi temuan umum untuk varian EG.5,” kata Reddy.
Namun, Reddy menambahkan bahwa meskipun eris mungkin lebih menular, varian ini tetap tidak lebih ganas daripada variasi omicron.
