Bank Sampah Nuri Sindanglaya Kelola Sampah Hingga Kompos, Kini Kembangkan Buruan SAE

Menurut Elisa, program ini sudah diresmikan di sejumlah daerah yakni Semarang, Tangerang, Klaten, Kota Bandung dan Jakarta. Di Kota Bandung, Bank Sampah Nuri Sindanglaya digandeng sebagai komunitas binaan Alfamart. Pihaknya ikut memperkenalkan aktivitas Bank Sampah pada masyarakat.

“Walau sudah ada nasabahnya, kami dorong agar nasabahnya lebih banyak lagi. Dengan penambahan nasabah, otomatis ini juga berhubungan dengan pengurangan sampah yang dibuang ke TPA karena sudah dikelola di Bank Sampah ini,” ujarnya.

Selain mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari sumber, pihaknya juga memperkenalkan warga pada urban farming atau Buruan SAE. Karena itulah, pada launching program Kampung Alfamart di Bank Sampah Nuri ini pun dilakukan kegiatan berupa pelatihan penanaman sayuran di lahan terbatas.

BACA JUGA: Jatah ke TPA Sarimukti Berkurang, Pemkot Bandung ‘Putar Otak’

Melalui pelatihan ini, komunitas diharapkan bisa menanam tanaman atau sayuran di rumahnya masing-masing. Selain itu, sampah organik dari sayuran ini bisa diolah menjadi kompos dan dijadikan pupuk.

“Program ini sampai Desember. Targetnya, komunitas ini punya kemampuan dan ketahanan pangan di rumah masing-masing. Selain itu warga juga dilatih membuat kompos. Kalau komposnya sudah banyak bisa dijual dan juga dimanfaatkan sendiri,” jelasnya.

Tak hanya pelatihan mengelola sampah, bulan depan akan dilakukan bazar sembako dengan penukaran sampah. Lalu tiga bulan ke depan akan ada pelatihan budidaya lele dalam ember.

“Targetnya, nanti hasil panen lele akan digunakan untuk MPASI di Posyandu dan juga makanan tambahan untuk program pencegahan stunting,” pungkas Elisa. (*)

BACA JUGA: Antisipasi Overload TPA Sarimukti, Warga Diimbau Ubah Mindset

Tinggalkan Balasan