Desak Pengelolaan IPAL di Sarimukti, Walhi Jabar Minta DLH Segera Selesaikan Pencemaran Air Lindi

JABAR EKSPRES  – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Provinsi Jawa Barat (Walhi Jabar) meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dapat memaksimalkan fungsi pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Tempat Pembangunan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Hal itu diungkapkan langsung oleh, Direktur Eksekutif Walhi Jabar Meiki W Paedong saat dimintai tanggapannya melalui sambungan telepon, Kamis (10/8), terkait adanya pencemaran air Lindi di sekitaran TPAS Sarimukti.

“Jadi bagaimanapun menurut kami, penangan air lindi di IPAL itu harus dilakukan secara baik. karena dengan jumlah sampah yang terus bertambah di Sarimukti, tapi malah pengelolaan IPAL nya buruk,” ujarnya.

BACA JUGA: 1 Rumah di Sumedang Diamuk Si Jago Merah, Kades Padasuka Imbau Waspada Potensi Kebakaran

Meiki menambahkan, adanya permintaan tersebut sebab walhi menilai pengelolaan IPAL di TPAS Sarimukti sampai saat ini berjalan dengan baik, sehingga menimbulkan adanya pencemaran air lindi.

“Maka desakan kami (dari Walhi) ke Pemerintah terutama DLH Jabar, agar memaksimalkan atau mengupgrade kapasitas fungsi IPAL yang lagi berjalan. Karena selama ini sebagai fakta saja, sudah ada kebocoran, ada air lindi yang keluar tanpa ada proses lebih lanjut,” imbuhnya.

Sebelumnya, permasalahan Air lindi di TPAS Sarimukti, kini telah menjadi sorotan. Pasalnya diketahui, air lindi tersebut, telah mencemari Sungai Ciganas dan Sungai Cipanauan akibat kondisi Tempat Pengelolaan Kompos (TPK) Sarimukti

Bahkan dengan adanya pencemaran itu juga, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) langsung memberikan sanksi kepada TPAS Sarimukti dengan nomor surat SK.5953/MENLHK-PHLHK/PPSALHK/GKM.0/6/2023 tanggal 14 Juni 2023.

Maka sebagai tindak lanjut dari sanksi yang diberikan oleh KLHK, Pemprov Jabar melalui DLH mengaku bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan kebijakan soal pembatasan jumlah sampah yang dibuang ke TPS Sarimukti.

“Kita akan mencoba untuk mengembalikan ke perjanjian awal, total Sarimukti itu kan terdahulu hanya 1.360 ton (sampah) perhari, sekarang sudah kurang lebih 2.000 an. Jadi kita mencoba (mengurangi),” tutur Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan