Pria Di Inggris Mengalami Infeksi Langka Akibat Gigitan Kucing Liar

JABAR EKSPRES – Seorang pria di Inggris mengalami infeksi langka akibat gigitan kucing, yang mengarah pada perjalanan mendebarkan ke unit gawat darurat di Cambridge setelah tangannya mengalami pembengkakan yang mengkhawatirkan.

Kejadian ini mengingatkan kita bahwa kucing bukan hanya hewan peliharaan yang menggemaskan, tetapi juga bisa menjadi sumber potensi bahaya yang serius.

Kisah ini berawal ketika seorang pria berusia 48 tahun, yang namanya tidak di sebutkan, digigit oleh seekor kucing liar. Meskipun tampak sepele, luka gigitan kucing bisa menjadi tempat masuknya berbagai bakteri berbahaya.

Baca juga : Wabah Enterovirus, Virus Mematikan Serang Bayi Eropa, Gejala yang Perlu Diketahui

Dokter Nick Jones dari Rumah Sakit Universitas Cambridge memberi peringatan bahwa gigi tajam kucing dan air liurnya bisa berisiko tinggi menyebabkan infeksi serius pada manusia.

Ketika pasien tersebut datang ke rumah sakit, dia hanya di beri suntikan tetanus dan luka gigitannya di bersihkan serta di balut.

Namun, kejadian tidak berakhir di sana. Keesokan harinya, kondisinya memburuk dengan pembengkakan dan kemerahan yang semakin parah pada kedua lengannya beserta jari-jarinya yang membengkak.

Dokter harus melakukan tindakan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang rusak dan memberikan serangkaian antibiotik yang intensif.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa infeksi ini di sebabkan oleh bakteri mirip streptococcus. Yang biasanya berkaitan dengan penyakit serius seperti meningitis, radang tenggorokan, dan infeksi mata. Namun, bakteri ini memiliki perbedaan sekitar 20 persen dari jenis yang sudah di kenal sebelumnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa kucing bisa menjadi sumber bakteri yang belum pernah di temukan sebelumnya, yang memiliki potensi bahaya terhadap manusia.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Meskipun gigitan kucing terlihat sepele, mereka bisa berdampak serius dan mengancam nyawa. Dokter Jones menekankan bahwa kita harus tetap waspada terhadap potensi risiko yang bisa timbul dari interaksi dengan kucing, terutama kucing liar.

Artikel ini juga menjadi peringatan untuk memahami peran kucing sebagai “reservoir” atau penyimpan bakteri yang bisa berpotensi menimbulkan penyakit pada manusia.

Tinggalkan Balasan