JABAR EKSPRES – Pelatih kepala ganda putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, menyoroti bagaimana kualitas permainan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menurun dalam tiga turnamen terakhir.
Menurut Henry, peringkat satu dunia di nomor ganda putra itu terlihat tidak stabil dengan semakin seringnya tersingkir satu babak lebih awal dari catatan sebelumnya.
“Dengan hasil ini, performa Fajar/Rian yang sudah mengikuti tiga turnamen beruntun benar-benar turun. Di Korea, mereka bisa masuk final. Di Jepang, mereka bisa sampai semifinal. Di sini (Australia) malah tersingkir di perempat final,” ujar Herry dikutip dari Antara, Minggu (6/8)
BACA JUGA : Hasil Sprint MotoGP Inggris: Alex Marquez Tercepat
Pelatih yang berjuluk pelatih Naga Api ini tidak memiliki ekspektasi tinggi terhadap keikutsertaan Fajar/Rian di Australia Open 2023 jika melihat keteraturan pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Langkah Fajar/Rian juga menemui jalan buntu di BWF Super 500 saat menghadapi pasangan Korea Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae di babak perempat final pada hari Jumat (4/8)
Unggulan pertama ini kalah dari unggulan ke-8 tersebut dengan skor tiga game langsung 16-21, 21-15, 14-21.
Menurut Henry, anak asuhnya masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dan kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan oleh pemain terbaik.
“Saat sudah unggul 6-3 di game ketiga, pasangan Korea benar-benar goyah. Lawan sempat panik. Tapi begitu momennya hilang, lawan bisa mengejar dan lebih percaya diri. Saat itu Fajar/Rian jenuh,” ujar Henry.
BACA JUGA : Ricardinho: Pemain Futsal Indonesia Harus Mengubah Mindset
Menyadari kesalahan duet Indonesia, Kang/Seo langsung berinisiatif mengambil alih keunggulan.
“Setelah itu, pasangan Korea malah bisa membalikkan keadaan dan kembali bersemangat. Secara teknis, pembukaan Fajar/Rian harus diakui kalah. Permainan pun berjalan monoton. Di game ketiga, seharusnya variasi pembukaan bisa lebih kreatif lagi. Lebih kaya lagi,” pungkas Henry.
Babak perempat final Australia Open 2023 juga menandai berakhirnya perjuangan tim nasional bulutangkis Indonesia ketika seluruh wakil yang mereka dapatkan di setiap nomor juga tumbang di babak tersebut.