Bupati Bandung Barat: Angka Kemiskinan Menurun Drastis!

JABAR EKSPRES, BANDUNG BARAT – Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengungkapkan, penurunan angka kemiskinan di wilayahnya per Juli 2023 didorong usaha pemerintah dalam memberikan bantuan sosial (bansos).

Ia menyampaikan, penurunan angka kemiskinan pada periode tersebut sejalan dengan terus menguatnya aktivitas ekonomi. Serta, didukung dari segenap stakeholder, mitra pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat.

“Pada Juni 2023, pemerintah telah menggulirkan tambahan bantuan pangan dalam rangka menjaga akses pangan rumah tangga miskin dan rentan. Serta, menjaga stabilitas harga pangan di 16 kecamatan,” kata Hengky kepada wartawan JabarEkspres.com pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

Hengky menjelaskan bahwa angka kemiskinan turun 0,48 persen dari yang semula 11,30 persen ditahun 2021. Kemudian, di tahun 2022 terjadi penurunan hingga 10,82 persen. Begitupun di tahun 2023, angka kemiskinan mengalami penurunan sebanyak 2 persen.

Baca juga: Ridwan Kamil Makin Mesra dengan Jokowi, Sinyal Cawapres?

Meski masih menghadapi sejumlah tantangan, Hengki mengungkapkan, sepanjang tahun 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat telah menorehkan sejumlah keberhasilan, antara lain keberhasilan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sebesar 0,75 poin dari 68.29 poin pada tahun 2021. Kemudian, pada tahun 2022 naik hingga 69.04 poin.

Sementara itu, Kabupaten Bandung Barat juga berhasil menorehkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,88 persen dari 3,46 persen pada tahun 2021. Selanjutnya, naik hingga 5,34 persen pada tahun 2022.

Sedangkan angka kemiskinan mengalami penurunan signifikan hingga 0,48 persen dari 11,30 persen ditahun 2021. Selanjutnya, pada tahun 2022 angka kemiskinan berhasil turun hingga 10,82 persen .

“Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini pun naik 3 persen menjadi 5,8 persen. Begitupun dengan indek pembangunan manusia (IPM) kita naik, investasi juara 2 di Jawa Barat. Itu bukti bahwa KBB semakin baik ke depan,” jelasnya.

Di samping segudang prestasi yang telah ditorehkan Kabupaten Bandung Barat, Hengky masih memiliki permasalahan untuk merealisasikan berbagai isu strategis. Salah satunya, dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas guna mengentaskan kemiskinan. Selain itu, Hengky juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.

“Tapi bukan hal yang mudah, bukan hal yang gampang. Ini perlu waktu untuk menyelesaikan semuanya,” katanya.

Menurutnya, pada 2030 mendatang, Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi dan harus dimanfaatkan. Untuk menghadapi puncak bonus demografi, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bandung Barat harus memiliki perencanaan, visi yang taktis, dan strategi yang taktis agar bisa berkompetisi dengan daerah lain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan