Penggiat UMKM Jabar, Dinamika Mentalitas dan Pemasaran Digital UMKM Jawa Barat

JABAR EKSPRES – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebuah kegiatan pelaku ekonomi produktif yang berada di tengah masyarakat dengan tujuan memperbaiki perekonomian. UMKM menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 adalah kegiatan sebuah usaha produktif yang dilakukan oleh perseorangan yang telah memenuhi syarat menurut undang-undang.

Kegiatan UMKM memiliki potensi ekonomi yang sangat menjanjikan jika dilakukan secara sungguh-sungguh, para pelaku UMKM juga memiliki peran strategis tidak hanya di jawa Barat bahkan dalam perekonomian nasional hal ini bisa dilihat dari dominasi jumlah unit usaha secara keseluruhan mencapai 64,2 juta unit atau 99,99 persen dari total unit usaha. Berdasarkan hal ini UMKM juga mempunyai kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja 97,02 persen, PDB 61,07 persen, dan kontribusi ekspor sebesar 14,4 persen.

Berdasarkan data dari opendatajabar.co.id di Jawa Barat terdapat 6.257.390 pelaku UMKM dengan berbagai kategorinya dengan terbesar di makanan dan minuman. Seiring perkembangan teknologi dan informasi tentunya para pelaku UMKM memiliki banyak kendala terutama dalam pemasaran produk di era digital 4.0.

Baca juga: PT TAF Perluas Jangkauan Pembiayaan Syariah hingga Banda Aceh!

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar, sekitar 79% dari 6,2 juta UMKM di Jabar belum melek digitalisasi dengan berbagai kendala. Dalam melakukan kegiatan usahanya ada banyak tantangan lain selain pemasaran yang dihadapi para pelaku UMKM, di antaranya:

1. Pelaku UMKM masih belum terbiasa melakukan transaksi menggunakan teknologi, mengubah cara berpikir toko offline menjadi toko online
2. Belum meratanya infrastruktur internet sehingga menyulitkan para pelaku UMKM yang berada di daerah atau pedesaan untuk memasarkan produknya
3. Adanya pola pikir yang memandang sulitnya melakukan transaksi pembelian produk dengan menggunakan teknologi atau finansial teknologi karena terbiasa melakukan pembayaran secara cash atau tunai
4. Adanya program pelatihan yang tumpang tindih dari berbagai instansi baik pemerintah atau swasta sehingga UMKM merasa kebingungan dalam penerapannya.

Dibalik semua kesulitan yang dihadapi, ada keunggulan yang dimiliki para pelaku UMKM yaitu kemampuannya dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi karena UMKM memiliki sifat yang fleksibel, dan tahan banting, serta tak luput dari kunci utama keberhasilannya yakni mentalitas walaupun tidak semua pelaku UMKM memiliki mentalitas yang kuat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan