Mahfud MD Ungkap Panji Gumilang dan NII KW 9 Bagian Operasi Intelijen

JABAR EKSPRES – Bareskrim Polri resmi menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka atas dugaan kasus penistaan agama. Pimpinan ponpes Al Zaytun tersebut terancam 10 tahun penjara.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan saat ini pemerintah sedang mendorong ke penegakan hukum pidana yang lain, yaitu dugaan tindakan pidana pencucian uang, penggelapan, penipuan, dan pencaplokan tanah secara ilegal.

Menko Polhukam menilai bahwa tanah milik yayasan tak boleh diatasnamakan diri sendiri seperti yang dilakukan Panji Gumilang lakukan.

“Kalau misalnya itu yayasan lalu atas nama saya sebagai orang, kalau saya meninggal nanti kan ndak bisa kalau sudah jadi masuk ke pribadi,” ucap Mahfud MD ketika berdialog dengan Rhenald Kasali yang diunggah di kanal YouTube (30/7).

Ia pun menjelaskan bahwa penanganan kasus Panji Gumilang mesti berhati-hati, tidak boleh gegabah.

“Kita harus hati-hati betul Pak dari setiap mata rantai ini kita ketemukan dulu baru nanti dijadikan ke pengadilannya lebih smooth.” ujarnya.

Baca Juga: Panji Gumilang Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Dalam dialog tersebut Rhenald Kasali menanyakan ke Mahfud MD terkait dugaan orang kuat yang mendukung eksistensi Panji Gumilang.

“Katanya yang kuat itu Pak Moeldoko lalu AM Hendropriyono lalu pak Wiranto, kira-kira itu yang kuat. Dan persepsi itu dapat dipahami muncul karena para pejabat negara ke sana. Pak Habibie dulu konon dan ada buktinya bahwa Pak Habibie pernah memberi bantuan restu lebih dari satu triliun,” ucap Mahfud.

Mahfud MD lantas menemui dan menanyakan isu yang beredar ke Hendropriyono, Wiranto, dan Moeldoko.

“Pak Hendro mengatakan bahwa dulu itu memang ada organisasi Negara Islam sampai komandemen 8. Nah si Panji Gumilang ini dibentuk yang ke-9, yang membentuk itu memang operasi intelijen. Jadi memang pemerintah buat (BAKIN) membuat ini, maksudnya apa? untuk melawan NII yang asli, nah disitulah Panji Gumilang berperan,” ucap Mahfud MD.

Namun menurut Mahfud MD Hendropriyono tidak mem-backup Panji Gumilang dan Al Zaytun karena sejarah penggalangan oleh BIN sudah terjadi di awal-awal pertengahan 80-an oleh Ali Moertopo dan Yoga Sugama.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan