Jabar Ekspres – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bandung Barat (KBB), meminta warga untuk mewaspadai penipuan daring berkedok link phising atau palsu dan modifikasi Android Package Kit (APK) yang kini kian marak.
Kadiskominfotik KBB, Yoppie Indrawan mengatakan, kasus penipuan melalui tautan, dokumen atau aplikasi APK bertuliskan surat undangan pernikahan digital melalui aplikasi pesan instan (WhatsApp).
BACA JUGA: Ramai Modus Penipuan Atas Nama BCA Terkait Transfer Hingga Virus Mobile, Ini Klarifikasi Pihak BCA
“Penipuan ini dilakukan oleh sebuah nomor asing yang membagikan tautan tersebut, lalu menyuruh korban untuk membuka tautan undangan pernikahan tersebut. Namun, saat dibuka, sebuah aplikasi akan terinstal dan mencuri data rekening milik orang yang mengakses tautan itu,” kata Yoppie saat ditemui Jabarekspres.com di Ngamprah, Selasa, 1 Agustus 2023.
Menurutnya, sejauh ini berbagai modus penipuan kerap terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap berwaspada.
Selain itu, Ia meminta masyarakat untuk tidak mengunduh tautan, dokumen atau aplikasi APK yang dikirimkan nomor asing.
“Sekarang kan teknologi cyber terus berkembang dan modus penipuan pun beraneka ragam. Misalnya kalau dulu kan via SMS dengan iming-iming mendapatkan hadiah,” katanya.
Ia mengatakan, file APK itu memiliki program yang dapat memerintahkan telepon pintar (Smartphone) untuk mendapatkan kata sandi dan data pribadi lainnya.
Modus penipuan berkedok file APK tak dapat dicegah. Karenanya, kata dia, literasi digital masyarakat harus ditingkatkan sehingga terhindar dari maraknya penipuan digital.
“Masyarakat harus sadar ketika menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal. Itu perlu dilakukan agar tidak mudah tertipu,” katanya.
Begitu juga dengan modus link phising. Pelaku biasanya membuat link palsu untuk dikirimkan kepada calon korban. Tampilan link tersebut dibuat se-mirip mungkin dengan aslinya saat dibuka. Hal itu dilakukan untuk memperdaya korban.
“Biasanya, korban akan dipancing untuk mengklik link yang disebarkan itu. Nah, kita tidak sadar karena biasanya dibuat mirip dengan tampilan aslinya. Tujuannya untuk mengambil data penting yang bisa menguntungkan pelaku,” jelasnya.