JABAR EKSPRES, BANDUNG – Masyarakat khususnya Kota Bandung telah digegerkan soal adanya dugaan aliran sesat yang dilakukan oleh sekolompok orang di Wilayah Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Bahkan hal tersebut juga, viral di media sosial (medsos) setelah adanya video yang memperlihatkan sekolompok orang diduga melakukan aktivitas aliran sesat seperti Syiah di sebuah ruangan, pada perayaaan malam Asyura atau 10 Muharram.
Menanggapi hal itu, Sektretaris Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat (MUI Jabar) Rafani Achyar mengugkapkan, di Wilayahnya Gegerkalong, Kota Bandung, memang ada satu keluarga yang diduga terafiliasi aliran sesat Syiah.
BACA JUGA : Dadang Supriatna Tolak Keras Adanya LGBT di Kabupaten Bandung
Namun untuk perayaan malam Asyura kemarin, Rafani mengaku belum mengetahui secara pasti terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh sekolompok orang tersebut.
“Memang Gegerkalong ada komunitas Syiah tapi sedikit hanya satu keluarga kalau tidak salah. Tapi mereka sering mengundang komunitas dari luar, kemudian melakukan kegiatan disitu. Tapi saya sendiri masih belum jelas tentang peristiwa di Gegerkalong itu,” ungkapnya saat ditemui di Kantor MUI Jabar, Kota Bandung, Senin (31/7).
Bedasarkan munggahan video yang dilihatnya, Rafani menjelaskan bahwa sekolompok orang tersebut merupakan para pengusungan budaya dan adat.
“Yang dilakukan mereka kami belum tahu, karena kemarin kami cari informasi bahwa di Kota Bandung, itu sedang ada kegiatan seperti hari pangsi atau lain sebagainya, tapi dikaitkan dengan Asyura dan ada kelompok budaya yang ikut,” ucapnya
Maka dari itu, Rafani menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendalaman terhadap aktivitas yang diduga aliran sesat.
“Prinsipnya kalau di MUI bagaimana menjaga kondusifitas, mau kegiatan agama atau budaya yang harus diperhatikan jangan sampai itu menimbulkan kegaduhan. Seperti Al-Zaytun. Dan kenapa MUI bereaksi paling keras, karena tugas MUI menjaga akidah umat dan menjaga kondusifitas itu,” imbuhnya
Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pihaknya akan segera menindak lanjuti soal dugaan aliran sesat yang terjadi di Wilayah Gegerkalong, Kota Bandung tersebut.