JABAR EKSPRES – Dalam sebuah acara bertajuk “Ngopi Banteng Bersama Repdem: Gerak Cepat untuk Indonesia Maju, Berlari Bersama Ganjar Pranowo,” Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu, mengajak semua pihak untuk jangan pilih capres korup, langgar HAM, dan diskriminatif!
Adian Napitupulu juga mengajak untuk berani menentukan nasib Indonesia dengan memilih pemimpin yang layak dan berkualitas dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang jangan mau punya capres yang langgar ham .
Dalam kesempatan tersebut, Adian Napitupulu menyoroti pentingnya latar belakang calon presiden. Ia menekankan bahwa para pemilih harus berhati-hati dan tidak memilih capres yang memiliki catatan masalah, seperti terlibat dalam korup atau kasus kekerasan terhadap masyarakat, termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
“Masa depan Indonesia adalah tanggung jawab kita semua. Kita harus berani mencatatkan, berani mengambil pulpen, dan menuliskan presiden seperti apa yang kita inginkan, serta Indonesia seperti apa yang kita harapkan,” tegas Adian dalam acara tersebut.
Tanpa menyebut secara langsung nama capres yang dimaksud, Adian mulai mengemukakan harapan masyarakat terhadap Indonesia yang lebih baik. Ia menanyakan apakah para hadirin ingin Indonesia bebas dari korupsi, kekerasan terhadap rakyat, dan diskriminasi. Tentu saja, seluruh hadirin angkat tangan sebagai tanda setuju.
Baca juga : Menteri BUMN Siapkan Solusi untuk Atasi Masalah Utang Vendor PT Istaka Karya
“Jika kita menginginkan Indonesia yang bebas dari korupsi, janganlah memilih calon presiden yang pernah menjadi terpidana korupsi. Begitu pula, jika kita menginginkan Indonesia yang tanpa kekerasan terhadap rakyat, mari kita tidak memilih calon presiden yang pernah melakukan kekerasan terhadap warganya,” ajak Adian dengan bijaksana.
Adian Napitupulu juga menegaskan bahwa kita harus menuliskan mimpi-mimpi kita tentang Indonesia, termasuk mewujudkan pemimpin yang tidak diskriminatif. Pemimpin yang dapat menyatukan dan mengayomi seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang bulu.
Dalam pernyataannya, Adian juga menegaskan bahwa dia tidak bermaksud melempar fitnah. Segala pendapatnya didasarkan pada fakta sejarah yang ada, dan jika ada pihak yang tersinggung, itu menjadi tanggung jawab mereka masing-masing.
