JABAR EKSPRES- Sejumlah musisi dan penyelenggara festival di Malaysia telah bergabung untuk mengajukan gugatan class action terhadap band The 1975 setelah pentolan band, yaitu Matty Healy, memprotes undang-undang anti-LGBTQ+ yang diberlakukan oleh pemerintah setempat, yang menyebabkan pembatalan seluruh acara.
NME melaporkan pada hari Kamis bahwa gugatan class action ini sedang disiapkan oleh firma hukum Malaysia, Thomas Philip, yang menuntut kompensasi atas kerugian yang diderita akibat insiden tersebut.
Firma tersebut menargetkan keempat anggota The 1975, dan pendiri serta mitra pengelola firma tersebut, yaitu Matthew Thomas Philip, menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh band tersebut adalah “tindakan sembrono yang dilakukan dengan sengaja, dengan paham betul akan konsekuensinya.”
Baca juga: Duta Sheila on 7 ‘Menyindir’ The 1975 di Panggung We The Fest 2023
Philip mengatakan bahwa The 1975 harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh para seniman dan penyelenggara acara. Dia menyampaikan pandangannya dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh sekitar 70 orang, termasuk sejumlah seniman, vendor, dan awak media.
Sebelumnya, Philip telah menawarkan layanan perusahaannya dalam bentuk gugatan class action kepada artis lokal yang berusaha menuntut The 1975 karena menyebabkan kerugian melalui unggahan di media sosial selama akhir pekan. Pada Selasa malam (25 Juli), lima seniman dan lima vendor bergabung dalam gugatan class action ini, dengan tujuan menuntut ganti rugi secara kolektif, meskipun besaran ganti rugi yang diminta melalui gugatan tersebut belum diungkapkan.
Baca juga: Band Inggris The 1975 Batal Manggung di WTF Jakarta
Sementara itu, penyelenggara Good Vibes Festival, yaitu Future Sound Asia, dikonfirmasi tidak terlibat dalam gugatan class action oleh Thomas Philip. Namun, perwakilan dari penyelenggara menyatakan bahwa mereka dengan senang hati akan membantu para penggugat dalam segala hal yang dibutuhkan.
Philip telah menghubungi penyelenggara festival dan mengundang mereka untuk berdialog. Future Sound Asia sedang mempertimbangkan opsi hukum terkait tindakan terhadap The 1975 dan/atau Healy.
Pada saat tampil di festival Good Vibes di Kuala Lumpur pada hari Jumat, 21 Juli, vokalis Matty Healy mengungkapkan bahwa dia tidak mengetahui tentang hukum ketat yang berlaku di Malaysia sebelum menerima tawaran untuk tampil dalam pertunjukan tersebut. Dia menyampaikan pernyataan kontroversial terkait pemerintah Malaysia yang menyebabkan kontroversi dan akhirnya pembatalan festival dua hari tersebut, serta dilarangnya The 1975 tampil di Malaysia.