JABAR EKSPRES – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bekerja sama dengan Dewan Pendidikan setempat menyelenggarakan edukasi tentang parenting untuk meningkatkan pemahaman peran guru dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak-anak. Kurikulum merdeka menjadi fokus upaya penyempurnaan layanan pendidikan yang lebih baik, dengan tema parenting sebagai cara orang tua memahami kebutuhan belajar anak sebagai kunci keberhasilan mereka.
“Kurikulum merdeka ini tentang upaya penyempurnaan perbaikan layanan pendidikan yang lebih baik. Tema parenting ini bagaimana orang tua untuk memahami kebutuhan belajar anak, menjadi bagian penting untuk keberhasilan anak,” kata Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin. Dikutip Jabar Ekspres dari Antaranews.
Baca Juga: Mengatasi Miskonsepsi Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia!
Dalam penyelenggaraan edukasi ini, Disdik menekankan bahwa layanan pendidikan haruslah berpusat pada kebutuhan anak. Orang tua dan sekolah harus saling bersinergi untuk mempersiapkan anak-anak dengan kemampuan baik, termasuk kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang mendukung tugas dan perkembangan mereka.
Mokhamat Muhsin, Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kabupaten Kediri, berharap bahwa ilmu yang diperoleh dalam edukasi parenting ini dapat disebarluaskan kepada orang tua lainnya, sehingga kesadaran tentang pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak semakin meningkat.
Pentingnya pendidikan anak menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini. Banyak anak yang terpaksa putus sekolah, termasuk dari keluarga mampu maupun tidak mampu. Oleh karena itu, edukasi menjadi kunci dalam mendorong anak-anak untuk melanjutkan pendidikannya, terutama melalui pendidikan nonformal yang disediakan oleh pemerintah. Dengan cara ini, anak-anak dapat belajar secara fleksibel melalui platform daring seperti WhatsApp, sehingga dapat tetap melanjutkan pendidikan mereka bahkan dalam kondisi ekonomi yang belum mapan.
Mokhamat Muhsin menegaskan bahwa orang tua tidak perlu khawatir tentang pendidikan anak-anak mereka, karena pemerintah Kabupaten Kediri memiliki berbagai program beasiswa, termasuk Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA). Melalui program ini, anak-anak dari keluarga tidak mampu dapat mengakses pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan diharapkan tidak ada lagi anak yang terpaksa putus sekolah karena masalah biaya.