JABAR EKSPRES — Menyongsong Indonesia Emas 2045, dunia pendidikan menghadapi tantangan besar dalam mendidik anak-anak agar mampu bersaing di era digital yang semakin maju.
Kepala Sekolah SMPN 10 Kota Cimahi, Dewi Ratna Komarawati Surya, menegaskan pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua dalam membentuk karakter generasi Alfa yang siap menghadapi masa depan.
Menurut Dewi, perkembangan teknologi dan media sosial saat ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengasuh anak.
“Anak-anak saat ini harus bersaing dengan media dan lingkungan yang begitu terbuka. Mereka sangat mudah terkontaminasi oleh informasi dari media sosial,” ujar Dewi di Techno Park Cimahi, Selasa, (11/2/25).
BACA JUGA: Kasus Bullying Masih Marak, LP3A KBB Tekankan Pentingnya Parenting Skill Sekolah Ramah Anak
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak digitalisasi terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, upaya tenaga pendidik dalam membimbing siswa harus didukung dengan keterlibatan orang tua.
“Dunia pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan mental generasi Alfa agar mereka siap membangun Indonesia di masa depan,” katanya.
Dewi menekankan bahwa program parenting menjadi salah satu upaya menjembatani kesenjangan generasi.
Lebih dari itu, kata Dewi, harus memberikan pemahaman yang lebih baik kepada orang tua mengenai karakteristik generasi Alfa serta cara membangun hubungan yang positif dengan mereka.
“Parenting ini akan membekali orang tua dengan pengetahuan dan keterampilan untuk membantu anak-anak mengembangkan minat dan bakatnya, serta menghadapi tantangan di masa depan,” jelasnya.
Salah satu tantangan terbesar dalam mendidik anak saat ini, lanjut Dewi, adalah keberadaan gadget.
“Melalui gadget, dunia anak semakin terbuka, bahkan lebih terbuka dari yang kita alami sebelumnya. Kita harus mengantisipasi bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi anak dalam penggunaan teknologi ini,” ujarnya.
Senada dengan Dewi, Pj Wali Kota Cimahi, Benny Bachtiar, menekankan peran penting orang tua dalam mengawasi anak-anak agar tidak terjerumus dalam dampak negatif era digital.
