JABAR EKSPRES – Media sosial sedang gencar menayangkan video dua anak kecil dari Lampung Tengah, yang meminta tolong kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap Bapaknya sendiri.
Dua anak kecil kakak beradek dari Lampung tengah tersebut bernama Al Rasyid Pandu Pratama (11) dan Salwa Adzkia Nur Rasyidah (9), mereka berdua minta tolong kepada Presiden dan Kapolri untuk menangkap Bapaknya lantaran sudah menjadi pembunuh ibunya, namun masih berkeliaran bebas.
Rasyid dan Salwa merupakan warga Dusun Adiluhur, Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Selama ini dia diasuh oleh neneknya dalam sebuah rumah gubuh reyot dengan kondisi yang memprihatinkan.
Baca juga : Heboh, Acara Resepsi Pernikahan Bubar Diseruduk Truk Tonton
“Kepada Bapak Jokowi dan Pak Listyo saya minta tolong untuk menangkap bapak saya yang telah membunuh ibu saya, tragedinya pada tahun 2015 didepan saya sendiri waktu itu saya masih kecil.” Ucap Rasyid dalam video yang dilansir dari akun instagram @NDOROBEI.OFFICIAL.
Salwa yang mengenakan kerudung hitam duduk disebelah kakaknya dengan membawa foto almarhum ibunya yang merupakan korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri.
Diakhir video Rasyid kembali menegaskan maksudnya yang meminta tolong kepada Presiden dan Kapolri.
“Saya meminta pertolongan kepada bapak jokowi untuk segera menangkap bapak saya,” pungkasnya.
Video tersebut dibuat sebagai lanjutan dari video sebelumnya, yang menceritakan narasi tentang peristiwa pilu yang menimpa dua kakak beradek tersebut.
Pada tahun 2015, orang tua keduanya telah bercerai, namun ayahnya tiba-tiba datang untuk menginap di rumah neneknya, dimana ia, adik dan ibunya tinggal. Sang ayah beralasan kangen dan ingin sahur serta buka puasa bersama di bulan Ramadhan.
Baca juga : Tok! Ayah Pembunuh Anak di Kota Depok Resmi Divonis Hukuman Mati
Peristiwa ini bermula saat keesokan harinya terjadi pertengkaran hebat antara ibu dan ayahnya, hingga membuat sang ayah kalap dan mengambil senjata tajam di dapur dan langsung menyerang ibunya.
Peristiwa tersebut berlangsung dihadapan anak-anaknya, yang menyaksikan secara langsung bagaimana sang ibu tergeletak bersimbah darah dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya, termasuk di wajah dan lehernya.
