Drone Tempur Ukraina Berhasil Melumpuhkan Depot Amunisi di Crimea

JABAR EKSPRES – Sebuah insiden mengejutkan terjadi pada Sabtu (22/7) waktu setempat ketika Ukraina memberikan “kejutan” dengan menyerang Crimea menggunakan drone. Akibat serangan tersebut, depot amunisi milik Rusia mengalami nasib buruk.

Berdasarkan laporan Reuters, gubernur wilayah Crimea, Sergei Aksyonov, mengambil langkah bijak dengan segera mengevakuasi penduduk yang tinggal dalam radius 5 kilometer dari pusat serangan. Dikabarkan ada 12 orang yang terluka akibat serangan tersebut, di mana empat di antaranya harus segera dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Serangan Rusia Terhadap Lumbung Pangan Ukraina Mengancam Kelaparan Global

Tak hanya itu, gubernur wilayah tersebut juga memutuskan untuk menutup sementara jembatan yang menghubungkan semenanjung Crimea dengan Rusia. Namun, beruntungnya tidak ada kerusakan lain atau korban jiwa akibat serangan ini.

Serangan ini datang lima hari setelah Ukraina menyerang jembatan yang menghubungkan Rusia daratan dengan pulau Crimea. “Musuh berupaya melancarkan serangan drone ke fasilitas infrastruktur di distrik Krasnnogvardeisky, Republik Crimea,” ungkap Sergei Aksyonov saat itu.

Kemudian, tak lama berselang, Ukraina mengakui menjadi pelaku di balik serangan tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh seorang sumber anonim dari pihak militer Ukraina yang mengatakan, “Serangan terhadap instalasi militer di wilayah Crimea yang diduduki sementara dilakukan oleh pasukan Ukraina.”

Baca Juga: Buntut Kasus Penistaan Al-Qur’an, Irak Tidak Akan Menerima Duta Besar Swedia

Crimea memang menjadi salah satu wilayah yang menjadi pusat perhatian dalam perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama 17 bulan, dan dalam beberapa pekan terakhir serangan di wilayah tersebut semakin meningkat. Ingat, bahwa Crimea merupakan wilayah Ukraina yang dicaplok oleh Rusia pada 2014 dan dinyatakan oleh pemerintah Moskow sebagai wilayah merdeka. Semoga perang ini segera berakhir dan kedamaian dapat terwujud.

Tinggalkan Balasan