Kasus Pernikahan Dini di Kota Bandung Menyusut

“Di Babakan Ciparay itu banyak anak yang setelah SMP langsung dinikahkan. Mereka tidak disekolahkan ke jenjang lebih tinggi karena para orang tua menganggap sekolah itu hanya formalitas. Untuk kasus seperti ini, peran sekolah melalui guru Bimbingan Konselin (BK) yang punya tugas besar mengedukasi anak-anak,” ujarnya.

Oleh karena itu, DP3A dan stakeholder terkait yang ada di Kota Bandung secara pentahelix bekerjasama untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pernikahan dini.

“Kami juga dibantu oleh Puspaga yang diketuai Umi Oded untuk konseling dan mengedukasi tak hanya dari pelaku anak, tapi juga kepada keluarganya. Pendidikan seks ini penting, jangan dianggap tabu,” tuturnya. (Fizh)

BACA JUGA: Puluhan Siswa Baru SMA Pasundan 1 Kota Bandung Undur Diri saat Proses PPDB

Tinggalkan Balasan