Berbagai tradisi tersebut masih ada dan dilakukan oleh sebagian masyarakat khususnya di pulau Jawa. Padahal dalam ajaran Islam, hal tersebut tidak ada tuntunannya.
Baca juga : Peristiwa Besar yang Pernah Terjadi di Bulan Muharam, Ada Yang Hingga Kini Masih Diperingati
Dalam sebuah unggahan di kanal Youtube Al Bahjah TV, Buya yahya menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada aturan khusus mengenai waktu yang baik atau tidak.
“Semua bulan baik. Enggak usah Muharram, Rajab atau Puasa, yang penting yang bangun ikut puasa Ramadhan. Tidak ada yang begitu begitu,” terang Buya Yahya
Buya Yahya menegaskan bahwa ketentuan tentang hari baik dan buruk yang membawa kesialan semacam itu hanyalah mitos atau kepercayaan yang telah ada secara turun temurun. Menurutnya tidak ada ketakutan khusus pada hari-hari tertentu yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan kita.
“Semua hari bagus kalau digunakan kebaikan. Kapan hari jelek? hari Anda bermaksiat, selesai,” Tegas Buya Yahya.
Menyikapi berbagai macam tradisi, ritual, dan amalan yang jauh dari ajaran Islam, bahkan cenderung mengarah takhayul dan syirik, dianjurkan agar yang masih melakukannya segera bertobat kepada Allah dan melaksanakan amalan-amalan sunnah di bulan Muharram yang jelas-jelas ada tuntunannya.
Salah satunya seperti puasa pada hari ‘Asyura yang bisa menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah berlalu.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَن صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Dari Abu Qatadah RA. Rasulullah ditanya tentang puasa hari ‘asyura, beliau bersabda: “Saya berharap ia bisa menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang telah lewat.” (HR. Muslim). Wallahu ‘Alam **