Kisah Pria dan Anjing yang Bertahan Hidup di Lautan Samudra Pasifik Lebih dari 2 Bulan

JABAR EKSPRES – Kisah menarik tentang seorang pria di Australia dan anjing setianya yang berhasil selamat di tengah lautan luas Samudra Pasifik selama lebih dari dua bulan telah menarik perhatian banyak orang. Mereka akhirnya diselamatkan setelah sebuah helikopter yang mendampingi kapal pukat tuna melihat katamaran rusak atau badan perahu yang mereka naiki.

Tim Shaddock, nama pria beruntung tersebut, mengungkap bahwa alat pancingnya menjadi penyelamatnya. Ia menceritakan bahwa ia mengandalkan ikan mentah dan air hujan sebagai sumber makanan dan minuman selama bertahan hidup di lautan yang penuh bahaya tersebut. Untuk melindungi diri dari sinar matahari, Tim juga berlindung di bawah kanopi perahunya.

Baca Juga: Rusia Tuding Ukraina Lakukan Serangan dengan Bantuan Intelijen Inggris dan Amerika

“Perjalanan saya di laut telah menghadirkan cobaan yang sangat berat,” cerita Shaddock seperti yang dilansir oleh Daily Mail pada Senin (17/7/2023).

Sebelumnya, Shaddock dan anjing kesayangannya memulai perjalanan dari Meksiko menuju Polinesia Prancis pada bulan April. Namun, perahu mereka mengalami kerusakan akibat badai yang melanda saat perjalanan.

Shaddock memulai pelayarannya dari kota La Paz, Meksiko, dengan jarak lebih dari 6.000 km. Hanya dalam dua minggu setelah berlayar, mereka dihadapkan pada badai besar di tengah lautan luas. Akibatnya, peralatan elektronik perahunya rusak dan membuatnya terdampar di Lautan Pasifik Utara tanpa kemampuan untuk berkomunikasi atau menavigasi.

Profesor Fisiologi Manusia dan Terapan di University of Portsmouth, Mike Tipton, menyatakan kepada 9News bahwa kelangsungan hidup Shaddock merupakan hasil perpaduan antara keberuntungan dan keterampilan.

Baca Juga: Banjir di Korea Selatan Merenggut 40 Nyawa Orang

“Pria ini beruntung karena hujan memberikan cadangan air, pengetahuannya memungkinkan dia menciptakan tempat teduh untuk melindungi diri dari panas matahari, dan kedisiplinannya yang ketat meningkatkan peluangnya untuk bertahan hidup,” ujar Tipton.

Setelah ditemukan, kondisi kesehatan Shaddock dinilai normal oleh dokter di kapal pukat tuna. Meskipun begitu, ia terlihat lebih kurus dan berjanggut lebat daripada sebelumnya.

Setelah misi penyelamatan, Shaddock akan menjalani serangkaian tes medis dan mendapatkan perawatan lebih lanjut jika diperlukan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan