Menelusuri Hubungan Kepribadian Masa Kecil dan Niat Berwirausaha di Usia Dewasa

JABAR EKSPRES – Sebuah analisis data dari studi longitudinal selama 17 tahun yang dilakukan di Belgia menemukan hubungan yang halus antara ekstrover pada masa kanak-kanak dan remaja dengan niat berwirausaha di masa dewasa muda. Dengan kata lain, ketika anak-anak dan remaja yang ekstrover tumbuh dewasa, mereka sedikit lebih mungkin ingin memulai bisnis dibandingkan dengan teman sebayanya yang kurang ekstrover. Penelitian ini diterbitkan dalam Applied Psychology.

Wirausaha adalah proses merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru oleh seseorang yang mengidentifikasi kebutuhan pasar dan mengembangkan produk atau layanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Wirausahawan adalah individu yang mengambil risiko finansial dan ketidakpastian dalam memulai dan mengelola usaha baru dengan harapan mendapatkan keuntungan dan mendorong inovasi. Mereka mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan bisnis baru, yang mengarah pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan peluang kerja. Mereka juga mendorong inovasi dengan mengembangkan produk, layanan, dan teknologi baru.

Wirausahawan berkontribusi pada persaingan di pasar, yang dapat menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik dengan harga lebih rendah bagi konsumen. Mereka memainkan peran kunci dalam penciptaan dan distribusi kekayaan, seringkali mengarah pada peningkatan investasi di berbagai sektor ekonomi.

Wirausahawan dapat membawa perubahan sosial dengan mengatasi kekurangan di pasar dengan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Mereka dapat menginspirasi orang lain untuk mengejar ide bisnis mereka sendiri, mendorong budaya kreativitas dan ambisi.

Penulis studi, Annelot Wismans dan rekan-rekannya, ingin mengeksplorasi apakah sifat kepribadian tertentu pada masa kanak-kanak membuat seseorang lebih mungkin untuk memiliki keinginan menjadi wirausahawan di masa dewasa.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Kata-kata Negatif Berdampak Besar pada Konsumsi Berita Online

Mereka mencatat bahwa studi sebelumnya mengusulkan konsep profil kepribadian wirausaha. Individu dengan profil ini menunjukkan skor tertinggi pada sifat kepribadian keterbukaan, ketelitian, dan ekstrover, bersama dengan skor terendah pada sifat keramahan dan neurotisisme.

Para penulis studi ini ingin mengetahui apakah sifat-sifat ini yang diukur pada masa kanak-kanak dan remaja benar-benar memprediksi niat wirausaha di masa dewasa. Mereka menganalisis data dari FSPPD, studi longitudinal Belgia yang dimulai pada tahun 1999.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan