Penggusuran dan Pembongkaran Pasar Banjaran Ditolak Pedagang, Ini Alasannya!

JABAR EKSPRES – Berbagai penolakan terus dilakukan oleh para pedagang atas pembongkaran yang dilakukan oleh pihak pengembang di Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung pada Sabtu, 15 Juli 2023.

Ratusan personel gabungan baik itu Polri, TNI, Satpol PP turut diterjunkan untuk mengamankan pembongkaran Pasar Banjaran ini.

Nuzulul Rizki Ghifari, salah satu pedagang menyampaikan hingga sampai saat ini dirinya belum menerima terkait adanya pemberitahuan untuk adanya pembongkaran.

“Dari awal kegiatan ini belum ada sosialisasi dan pemberitahuan secara resmi dan terbuka,” ujar Nuzulul saat ditemui, Sabtu (15/7/2023).

BACA JUGA: Masuk Tahap Pembongkaran, Para Pedagang Pasar Banjaran Masih Lakukan Penolakan

Nuzulul menambahkan, selain belum diberitahukan adanya pembongkaran, pihaknya pun bersama para pedagang yang lain tetap menolak adanya pembongkaran.

Terlebih saat ini para pedagang belum bisa menerima, apalagi adanya kenaikan harga ruko yang signifikan.

“Selain itu, adanya kenaikan harga yang signifikan tidak sesuai, maka para pedagang tak bisa menerima itu semua,” katanya.

“Harga yang kurang signifikan, tergantung lokasi ukuran, paling murah Rp 80 sampai Rp 130 juta satu jongko, ukuran 2 x 30 juta, atau sekitar 20 juta per meter,” lanjutnya.

Dirinya pun tidak mengetahui jika pembongkaran hari ini tidak tepat, terlebih ruko yang digusur bukan para pedagang yang memegang kunci atau menerima revitalisasi.

BACA JUGA: Desak Pemkab Bandung, Pedagang Pasar Banjaran Teriak Segera Lakukan Pembangunan

“Kegiatan hari ini rencana akan ada penggusuran, tapi kita tahu semua bahwa apa yang tadi digusur bukan target. Contoh tadi pemilik aslinya mengontrakan dan yang ngontrak ini yang mengambil kunci (kios sementara). Otomatis hak milik di yang punya,” ungkapnya.

Akibatnya menurut Nuzulul, para pedagang pun mulai tersulut emosi sehingga sempat saling dorong dengan para petugas.

Dirinya pun meminta pembongkaran ini agar ditunda sambil menunggu kedatangan Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk membicarakan secara rinci.

“Jadi bisa diharapkan win win solution antara pedagang dan pengembang,” terangnya.

Dia pun berharap agar para pedagang ini tetap masih bisa berdagang meski ada revitalisasi dan dengan harga ruko yang masuk akal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan