Jabarekspres.com, BOGOR- Sejumlah guru di Kabupaten Bogor membentuk Organisasi Guru Merdeka Profesional (GM Pro). Organisasi ini rupanya bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraannya.
Dewan Penasihat GM Pro Dadeng Wahyudi membeberkan alasan membentuk Organisasi tersebut. Dikatakannya, organisasi tersebut untuk membuat suatu wadah saran dan masukan.
“Kita membuat suatu wadah supaya kita bisa memberikan kontribusi untuk sedikit banyak menyumbang saran tentang mengelola pendidikan yang berkualitas,” kata Dadeng Wahyudi, Selasa (11/7).
BACA JUGA: Dinkes Jabar Beberkan Penyebab Kematian Akibat DBD, Masyarakat Diminta Jaga Pola Hidup Bersih
Dalam organisasi itu, anggota yang tergabung yakni, guru-guru pengajar di sekolah negeri yang masih berstatus honorer dan belum memenuhi passing grade. Pembentukan itu juga didasari daerah yang ditinggali Dadeng masih ada sekitar 1.000 guru yang masih berstatus honorer.
“Ini juga akan menjadi wadah untuk pengembangan kualitas para guru honorer agar bisa lolos passing grade dan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” ucapnya.
“Karena surat Kemenpan RB pada November tahun ini (tenaga) honorer dihilangkan, maka mereka terinspirasi kepada pemerintah untuk segera diangkat menjadi PPPK,” sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor Hartono Anwar mengatakan, bahwa setiap guru honorer wajib melalui serangkaian tes yang regulasinya ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk menjadi PPPK.
“Mudah mudahan di tahun ini mereka bisa mengikuti tes dan segera diangkat menjadi PPPK,” kata Hartono.
Tahun ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Bogor mengajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebanyak 2.909 formasi PPPK jabatan fungsional guru untuk diangkat tahun 2024. (SFR)