JABAR EKSPRES – Jasad jurnalis Meksiko, Luis Martin Sanchez Iniguez, yang sebelumnya dilaporkan hilang, akhirnya ditemukan di negara bagian Nayarit. Penemuan ini mengguncangkan dunia jurnalistik. Tanda-tanda kekerasan ditemukan pada tubuhnya, memunculkan pertanyaan mengenai motif di balik kematian tragis ini.
Sanchez Iniguez, yang merupakan anggota redaksi surat kabar terkemuka La Jornada, dilaporkan hilang sejak Rabu lalu. Sang istri melaporkan kejadian ini pada Jumat, setelah tidak mendengar kabar darinya selama dua hari.
Menurut laporan dari Reuters, jasad Sanchez Iniguez ditemukan di pinggiran kota Tepic. Namun, penyebab pasti kematian masih belum diketahui. Pihak berwenang menduga waktu kematiannya terjadi sekitar 24 hingga 48 jam sebelum penemuan tubuhnya.
Baca Juga: Demo Besar di Tel Aviv Semakin Panas, Upaya Perombakan Peradilan Gagal
Kasus ini bukanlah satu-satunya insiden yang menimpa jurnalis di negara bagian Nayarit. Penyelidikan juga sedang dilakukan terkait dua kasus kejahatan serupa.
Seorang jurnalis lain dilaporkan hilang pada hari sebelum Sanchez Iniguez menghilang. Jurnalis tersebut tidak kembali setelah berangkat kerja pada pagi hari. Media Meksiko mengidentifikasinya sebagai Osiris Maldonado, yang sebelumnya juga bekerja di La Jornada.
Pada Jumat pekan lalu, kasus lain terjadi ketika dua orang bersenjata masuk ke apartemen Jonathan Lora Ramirez, seorang jurnalis, dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Beruntung, Ramirez berhasil ditemukan hidup dan dalam keadaan sehat.
Pemerintah negara bagian Nayarit telah segera membuka penyelidikan menyusul insiden-insiden ini. Mereka menjalankan protokol khusus untuk melindungi jurnalis dan pembela hak asasi manusia.
“Kami perlu mempertimbangkan tingkat kerentanan para korban berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam protokol ini,” ujar pernyataan resmi dari kantor kejaksaan Nayarit.
Baca Juga: Inilah Alasan Sebenarnya Mengapa Jasad 5 Miliarder Titanic Takkan Pernah Ditemukan!
Meksiko secara konsisten terkenal sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis. Penyelidikan terhadap kasus korupsi, kejahatan, dan kartel narkoba sering kali membawa risiko tinggi.
Data kelompok kebebasan pers menunjukkan bahwa Meksiko menduduki peringkat tertinggi dalam pembunuhan terhadap jurnalis. Angka pembunuhan itu bahkan meningkat 85% di bawah pemerintahan Presiden Meksiko saat ini, Andres Manuel Lopez Obrador, dibandingkan dengan periode sebelumnya.