571 Warga Terdampak Banjir dan Longsor, Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat

JABAR EKSPRES – Sebanyak 571 warga menjadi korban dari bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lumajang. Melihat besarnya dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat.

Masa tanggap darutar akan berlangsung selama 14 hari terhitung sejak terjadinya bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (7/7).

Penetapan masa tanggap darurat ini berdasarkan keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/286/427.12/2023 tentang status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor tahun 2023.

Langkah tersebut diambil sebagai salah satu upaya bentuk percepatan penanganan darurat di lokasi terdampak.

“Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana,” Ucapnya disalah satu media lokal di Lumajang, pada Sabtu (8/7).

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) terbaru, yakni di update pada Sabtu (8/7) pagi pukul 08.00, diketahui sedikitnya ada enam jembatan yang putus diterjang banjir limpasan lahar dingin.

Baca juga : Lumajang Diterjang Lahar Dingin dari Gunung Semeru, Sejumlah Akses Jalan dan Jembatan Terputus

Selain itu ada sebanyak 571 warga yang terpaksa harus mengungsi di 13 titik karena tempat tinggalnya termasuk pada lokasi terdampak dan rawan bencana.

Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Lumajang Patria mehyebutkan, BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan juga telah berhasil membuka akses jalan di KM59 jalur piket nol Lumajang-Malang.
Dengan mengerahkan alat berat, kini jalan sudah bisa diakses kembali.

“Siang ini kami sudah berhasil membuka jalan akses yang sebelumnya tertutup total akibat longsor, kini kendaraan roda dua maupun roda empat sudah bisa kembali melintas,” ujar Patria pada Sabtu (8/7).

Dari hasil prakiraan cuaca yang diprediksi BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, merilis kewaspadaan cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur pada 7-13 Juli 2023.

Baca juga : Catat! Inilah Pengalihan Jalan Dampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Hal ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Blitar, Kabupaten Malang, Kota Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Banyuwangi, Jember, Kediri, Pasuruan, Probolinggo, Batu, Trenggalek, Jombang, Nganjul dan Ponorogo.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan