Mbak Ika Sang Penjelajah Laut: Menyadari Hidup Bukan Cuma Urusan Kerja, Berlayar Menjadi Passionnya!

Bagi Ika, hidup bukan hanya sebatas bekerja, bekerja, dan bekerja. Wanita berusia 31 tahun ini sangat menyukai petualangan dan terus mendorong batas-batas dirinya.

Dahulu, suaminya menawarkan kesempatan untuk hidup berlayar di kapal. Terlebih lagi, dapat mengunjungi tempat-tempat yang tidak biasa dikunjungi orang, kata Ika. Bagi Ika, mengunjungi negara-negara Skandinavia, terutama Norwegia, memberikan kesan yang mendalam. Ia bekerja di sebuah perusahaan perangkat lunak di Singap

ura yang memungkinkan Ika bekerja dari mana saja dengan perbedaan zona waktu yang menjadi tantangan tersendiri.

Setelah menjalani kehidupan di kapal selama beberapa tahun, terutama setelah pandemi COVID-19, Ika dan suaminya menyadari bahwa mereka dapat menjalani hidup dengan lebih santai. Ia menjelaskan bahwa hidup bukan hanya tentang bekerja, tetapi juga harus ada waktu untuk istirahat.

“Ada saatnya setelah kita bekerja, bekerja, bekerja, kita harus menikmati hidup. Seperti yang biasa orang Surabaya bilang, ‘Urip iku ga usah ngoyo’ ya kan,” ucap Ika dengan senyum.

Bagi Ika, hidup adalah tentang petualangan dan mendorong batas diri. Ia tidak takut untuk mengambil risiko dan terus mengeksplorasi dunia pelayaran. Keberanian dan semangatnya untuk mengenalkan budaya berlayar kepada generasi muda Indonesia semakin membara.

Perempuan pengelana lautan ini ingin memastikan bahwa Indonesia, sebagai negara maritim, tetap memegang peranan penting dalam pelayaran. Ika berkomitmen untuk terus memperluas kampanye kesadaran tentang budaya pelayaran, sehingga generasi muda dapat mengapresiasi warisan maritim Indonesia dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi.

Bagi Ika, hidup tidak hanya tentang pekerjaan. Ia menyadari bahwa ada lebih banyak hal yang dapat dinikmati dan dieksplorasi dalam hidup ini. Dengan semangatnya yang tak kenal lelah, Ika terus melangkah maju sebagai perempuan pengelana lautan yang memperjuangkan impian dan semangatnya dalam mempopulerkan budaya pelayaran di Indonesia.

Sumber: DW Indonesia

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan