JABAR EKSPRES – Kesurupan masal kembali terjadi, kali ini menimpa siswa SMP Muhamadiyah 1 Wates yang sedang mengadakan persami atau perkemahan sabtu minggu di Bumi Perkemahan Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo, pada Sabtu (18/6).
Sejumlah siswa SMP Muhamdiyah tersebut mengalami kesurupan massal hingga berteriak-teriak, menangis dan bahkan ada yang menari-nari.
Suasana mencekam sudah terjadi sebelum peristiwa kesurupan massal siswa SMP Muhammadiyah tersebut berlangsung.
Beberapa siswa mengaku melihat berbagai penampakan disekitar lokasi perkemahan, hal ini disampaikan warga desa Secang yang berjualan di sekitar lokasi kejadian bernama Winny.
“Ada yang cerita sempat lihat sosok putih gitu di kamar mandi. Terus juga ada yang lihat sosok nggak jelas di sungai samping sini,” jelasnya sambil menunjuk sebuah sungai kecil yang ada di dekat lokasi perkemahan.
Bahkan ada siswa yang heran kenapa Winny berani berjualan di lokasi tersebut. “Karena katanya di belakang warung saya ada sosok gaib,” kata Winny.
Baca juga : Satu Pabrik Kesurupan Massal
Dia juga menceritakan bahwa di lokasi tersebut juga pernah terjadi peristiwa yang hampir sama, dengan korban kerusupan massal yang lebih banyak.
“Sebelum ini juga pernah, malah lebih parah. Kalau nggak salah itu sampai 40-an orang yang kena,” ujarnya.
Winny menyebut, lokasi Bumi Perkemahan Secang memang dipercaya banyak orang masih angker, karena banyak dihuni makhluk gaib.
Apalagi lokasinya agak jauh dari pemukiman warga, Bumi perkemahan itu sesungguhnya merupakan lapangan bola dimana disekelilingnya banyak pepohonan yang rimbun, sementara disisi utaranya hamparan sawah yang dipisahkan oleh sungai kecil. Dan pemukiman warga ada di sisi selatan lapangan ini.
Akibat kejadian tersebut 6 orang siswa dan siswi SMP Muhammadiyah mengalami kesurupan massal. Mereka lantas di tolong dilokasi kejadian dan sebagian lainnya dievakuasi ke masjid yang ada di desa tersebut.
Baca juga : Selamat Datang di Desa Pocong, Blok Kunti di Beber Kabupaten Cirebon Sering Ada Penampakan
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Wates, Agus Wiratno, menjelaskan bahwa kejadian kesurupan yang menimpa 6 siswanya tersebut bermula saat anak-anak mempersiapkan acara api unggun.