JABAR EKSPRES – Penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia oleh karena itu kita harus selalu menjaga kesehatan jantung.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 17,9 juta jiwa meninggal setiap tahun akibat penyakit ini, di mana empat dari lima kematian di sebabkan oleh serangan jantung dan stroke.
Meskipun serangan jantung sering di sebut sebagai “pembunuh diam” yang dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Baca juga : Pentingnya Orang Tua Menjaga Kesehatan Mental Anak di Masa Sekarang
Saat ini jumlah kasus penyakit jantung semakin meningkat di antara individu yang lebih muda dan tampak sehat dan bugar.
Ada beberapa faktor yang memperburuk kesehatan jantung pada individu yang lebih muda, seperti yang di laporkan oleh Times of India yang di kutip pada hari Selasa (14/6/2023).
1. Obesitas
Salah satunya penyebab kardiovaskular adalah obesitas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC AS) dalam laporannya yang berjudul “Penyakit Jantung Dapat Terjadi di Segala Usia”.
Menyatakan bahwa obesitas pada individu usia 35 hingga 64 tahun meningkatkan risiko mereka terkena penyakit jantung.
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang tidak terlihat namun secara signifikan berkontribusi pada penyakit jantung.
Obesitas terutama terkait dengan peningkatan lingkar pinggang dan obesitas perut.
2. Diabetes
Selain obesitas, diabetes juga menjadi risiko utama bagi kesehatan jantung. Menurut studi baru dari ICMR-INDIAB, epidemi diabetes menyebar dengan cepat.
Saat ini, sekitar 100 juta orang di India mengalami diabetes dan lebih dari 135 juta orang mengalami kondisi pradiabetes.
Angka ini menjadi sangat mengkhawatirkan ketika melihat situasi global penyakit metabolik.
Tingginya kadar gula darah merusak pembuluh darah dan mempengaruhi fungsi normal saraf yang membantu jantung berfungsi dengan baik.
3. Kebiasaan Duduk Lama
Kebiasaan banyak duduk juga berdampak negatif pada kesehatan jantung individu yang lebih muda.
Bekerja dari rumah dan memiliki jadwal kerja yang padat membuat orang cenderung mengabaikan aktivitas fisik yang penting untuk kesehatan mereka.
WHO telah merilis panduan aktivitas fisik baru-baru ini yang menekankan pentingnya mengurangi tingkat kegiatan yang minim dan merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intens per minggu.