JABAR EKSPRES- Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1), yang merupakan satelit internet pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sukses diluncurkan ke angkasa pada pukul 18.21 waktu setempat dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat.
Peluncuran ini mengalami penundaan sekitar 15 menit dari jadwal awal yang telah ditentukan, yaitu mulai pukul 18.04 waktu setempat.
Proses peluncuran roket berlangsung singkat selama sekitar 10 menit, terdiri dari dua tahap. Tahap pertama telah selesai pada pukul 18.30. Saat ini, roket masih berada di angkasa untuk melepaskan SATRIA-1 dalam tahap kedua.
Setelah sukses diluncurkan, satelit ini akan mengisi orbit di 146 Bujur Timur (BT) dan menyediakan layanan internet bagi masyarakat Indonesia di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
SATRIA-1 merupakan inisiatif Pemerintah Indonesia untuk menyediakan fasilitas internet kepada masyarakat di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
Menurut studi terbaru dari BAKTI Kemenkominfo pada tahun 2023, SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps akan menyediakan layanan internet di 50.000 titik fasilitas publik.
Kecepatan internet di setiap titik layanan publik tersebut diharapkan mencapai 4 Mbps. Kecepatan tersebut merupakan peningkatan dari perkiraan awal pada tahun 2018 saat proyek SATRIA-1 pertama kali digagas, yang mengusulkan kecepatan 1 Mbps untuk setiap titik layanan.