Dimulai Besok, ini Niat Puasa Dzulhijah, Tarwiyah dan Arafah Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaannya

Berikut bacaan niat puasa Dzulhijah, Tarwiyah dan Arafah.

1. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 1 Sampai 7 Dzulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

2. Niat Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

3. Niat Puasa Hari Arafah 9 Dzulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.”

Baca juga :  Luar Biasa, Ini 5 Keistimewaan Puasa Arafah dan Tarwiyah Jelang Idul Adha

Tata Cara Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Cara melaksanakan puasa Dzulhijah, tarwiyah dan arafah sama dengan puasa pada umumnya, yakni dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Selama waktu berpuasa tersebut harus menahan nafsu termasuk nafsu makan dan minum serta harus mencegah hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Jika Anda memiliki utang puasa Ramadhan, maka diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan dengan puasa Dzulhijah. Meski niatnya puasa qadha Ramadhan, tapi jika dilaksanakan bertepatan dengan waktu puasa Dzulhijah, maka ia akan mendapat pahala keduanya. (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).

Keutamaan puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah.

Melaksanakan puasa sunnah dibulan Dzulhijjah terutama di 10 hari pertama, akan mendapatkan banyak keutamaan, diantaranya :

1. Dilipatgandakan Pahala

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi).

Maksud dari setara dengan satu puasa pada hadis di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan. (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

2. Penghapusan Dosa Berpuasa

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan