JABAR EKSPRES – Heboh kasus balita berusia 3 tahun yang terindikasi mengonsumsi narkoba jenis sabu di Samarinda menjadi sorotan publik. Pasalnya balita ini menjadi hiperaktif dan tidak bisa tidur selama 3 hari tiga malam. Efek atau bahaya apa saja yang akan terjadi bila balita mengonsumi narkoba?.
Kasus Balita berinisal N di Samarinda Kalimatan Timur terjadi pada Selasa (6/6), dia tak sengaja mengonsumsi narkoba dari air mineral yang ditaruh dibotol bekas alat hisab sabu ini memiliki efek berkepanjangan.
N sampai harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit RSUD Abdul Wahab Syahrani setelah dinyatakan positif sabu atau mefetamin dalam darahnya. Akibat kejadian tersebut, efek narkoba bagi balita ini masih terus diselidiki.
Kasus tersebut bermula saat N dan orang tuanya main kerumah tetangganya, karena N haus dia minta minum dan diambilkan dari botol air mineral yang berada didekatnya.
Baca juga : Polresta Bogor ciduk puluhan kurir, Bandar hingga Pengguna Narkoba di Tiap Kecamatan se-Kota Bogor
Orang tua korban tidak mengetahui bahwa botol tempat air mineral tersebut ternyata habis digunakan untuk menghisab sabu oleh tetangganya berinisial TR (51).
Setelah kejadian tersebut, balita itu dibawa pulang dan ternyata menjadi sangat aktif dan terus berbicara tanpa rasa capek.
Bahkan pada malam harinya balita tersebut tidak bisa tidur dan masih terus bergerak dan mengajak ngobrol tanpa henti.
Orang tua korban yang curiga akhirnya membawa balita tersebut kerumah sakit untuk diperiksa, dan hasilnya dalam darah balita tersebut ditemukan zat metamfetamin atau sabu.
Setelah mengetahui hal tersebut, orang tua balita itu mencari tahu apa yang sudah dimakan atau diminumnya, lalu dia teringat memberikan minum air putih dirumah tetangganya.
Dari situlah mulai diketahui bahwa narkoba dalam tubuh balita tersebut didapat dari air putih yang tanpa sengaja sudah tercampur dengan sabu dari botol tersebut.
Narkoba jenis sabu atau metamfetamin ini memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi orang dewasa, efeknya akan lebih berbahaya lagi bila yang mengonsumsinya anak-anak atau balita.