JABAR EKSPRES — Saat ini di Indonesia sedang cukup ramai dengan pemberitaan balita positif sabu.
Kejadian tersebut kabarnya terjadi di Samarinda. Balita yang positif sabu tersebut awalnya bergelagat aneh.
Seperti misalnya kesehariannya sangat aktif dan tidak tidur saat malam hari. Balita positif sabu ini masih berusia 3 tahun.
Diketahui, ia positif narkoba jenis sabu setelah meminum air yang tetangganya berikan. Tersangka berinisial ST (51) tersebut sudah tertangkap dan saat ini sudah menjadi tersangka.
Kapolresta Samarinda, Kombes Ary Fadli mengungkapkan hasil keputusan dari pihak kepolisian.
“Kami sudah periksa tiga saksi. Satu orang kami tetapkan tersangka, yang memberikan minuman itu,” terangnya pada hari Minggu (11/6/2023).
Saat ini motif tersangka masih dalam penyelidikan polisi. Kabarnya, ST memberikan minuman berupa air mineral yang mengandung sabu kepada N pada hari Selasa (6/6/2023).
Kronologi Kasus Balita Positif Sabu di Samarinda
Pada saat itu, korban merasa haus kemudian meminta minum pada ibunya. Kemudian, tersangka, ST, memberikan air mineral setengah botol yang diduga mengandung sabu.
Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur, Rina Zainun juga membenarkan perubahan dari korban.
Ia mengatakan bahwa setelah kejadian itu, korban menjadi sangat aktif, bahkan sampai tidak bisa tidur malam.
Di hari tersebut, N rupanya sedang datang bersama ibunya ke rumah ST untuk mencabut rambut putih atau uban.
Ibu korban yang merasa ada yang aneh dengan anaknya, sempat bertanya pada tersangka mengenai air mineral tersebut.
Korban kemudian menyambangi RS Atma Husada Mahakam Samarinda untuk memeriksa urinenya. Dan asilnya, balita tersebut positif terkontaminasi metamfetamin yang terkandung dalam sabu.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Ary Fadli, “Tes urine dari anak itu memang positif narkoba”.
Ary juga mengatakan bahwa ada tiga orang yang ia mintai keterangan terkait kasus ini. Salah satu di antara mereka, yaitu ST, wanita tersebut langsung ditahan setelah menjadi tersangka.
Sementara itu, dua orang lainnya masih dalam pemeriksaan polisi mengenai apa sebenarnya motif tersangka.