New York Dilanda Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan di Kanada, Gubernur Bagikan 1 Juta Masker N95

JABAR EKSPRES – Beberapa wilayah di Amerika Serikat, termasuk New York, sedang di landa kabut asap tebal akibat kebakaran hutan di Kanada.

Gubernur New York, Kathy Hochul. Mengumumkan pembagian satu juta masker N95 secara gratis kepada penduduknya karena kualitas udara yang membahayakan kesehatan.

Baca juga : Akibat Kebakaran di Kanada, Masyarakat AS Waspada Akan Udara Buruk

“Setiap bagian dari Negara Bagian New York telah mengalami kualitas udara yang buruk dalam 24 jam terakhir akibat kebakaran hutan di Kanada. Dan prioritas utama kami saat ini adalah menjaga keselamatan penduduk New York.” Kata Gubernur Hochul di situs resmi pada, Rabu (7/6).

“Paparan udara berbahaya dalam jangka waktu yang lama dapat berdampak negatif pada kesehatan. Itulah mengapa kami menyediakan masker berkualitas tinggi di area dengan lalu lintas tinggi di seluruh New York.” Tambahnya.

Melansir dari detik, (9/6). Hochul menyebut kualitas udara saat ini “belum pernah terjadi sebelumnya”. Dan menggambarkannya sebagai “situasi yang sangat serius dan berbahaya.”

Ia mengimbau semua orang di wilayah yang terdampak di seluruh negara bagian untuk tetap berada di dalam rumah dan mengurangi paparan asap berbahaya ini sampai kualitas udara membaik.

“Saya mengimbau semua orang di wilayah yang terkena dampak di seluruh negara bagian untuk tetap di dalam rumah. Untuk mengurangi paparan asap berbahaya ini sampai kualitas udara membaik,” ujarnya.

Penerbangan di New York telah di tunda karena kabut asap yang menyebabkan visibilitas terbatas.

Beberapa acara olahraga juga terpaksa di tunda karena kabut asap yang pekat.

Walikota New York, Eric Adams, telah mengeluarkan peringatan kualitas udara yang mengingatkan orang-orang dengan masalah pernapasan. Seperti asma, untuk mengurangi aktivitas berat di luar ruangan.

Pada Rabu pukul 17.00 waktu setempat, Kota New York memiliki Indeks Kualitas Udara (AQI) sebesar 484 yang di klasifikasikan sebagai “berbahaya”, menurut Adams dalam konferensi pers.

Angka tersebut merupakan rekor tertinggi sejak tahun 1960-an.

Adams menyatakan bahwa kondisi kualitas udara cenderung memburuk hingga pukul 21.00 atau 22.00 pada Rabu malam sebelum sedikit membaik pada malam hari dan Kamis pagi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan