Penemuan 89 Jenazah Oleh Pihak Kepolisian di Kenya

JABAR EKSPRES – Sebanyak 89 jenazah telah ditemukan oleh pihak kepolisian di Kota Malindi, Kenya, yang dikubur di sebuah pemakaman masal di sebuah hutan bagian timur Kenya. Pihak kepolisian menduga bahwa ini memiliki hubungan dengan sebuah aliran yang menyuruh penganutnya berpuasa untuk bertemu dengan Tuhan.

Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki, menyebutkan tiga orang telah berhasil ditemukan dan diselamatkan pada hari Selasa (25/2). Secara keseluruhan, 34 orang sudah berhasil diselamatkan setelah penemuan kuburan jenazah Jumat (21/4) lalu di sebuah hutan seluas 800 hektar.

Mereka disebutkan sebagai anggota dari pengikut aliran Good News International Church, yang mengajarkan para penganutnya bahwa jika mereka ingin bertemu dengan Tuhan, maka mereka harus berpuasa atau membuat diri mereka kelaparan.

Kepala aliran tersebut, Paul Mackenzie Nthege, telah ditangkap setelah pihak kepolisian mendapatkan petunjuk bahwa lahan luas miliknya di hutan Shakahola di daerah Kilifi bagian timur Kenya, terdapat pemakaman jenazah masal.

Paul Nthege terlihat meneriakkan “Puji Tuhan” saat dia dibawa oleh pihak kepolisian mengikuti penangkapannya. Pengacaranya mengatakan bahwa dia ditolak jaminannya karena kekhawatiran gangguan investigasi.

“Pengadilan berpendapat bahwa dia mungkin mengganggu penyelidikan,” ucap pengacara Paul Nthege, George Kariuki, mengatakan kepada CNN, dikutip dan diterjemahkan oleh JabarEkspres.com, Rabu (26/4).

Kariuki mengatakan jaksa diberi waktu selama 14 hari untuk menyelidiki kasus tersebut, menambahkan bahwa Nthege belum didakwa. Dia juga menambahkan bahwa dia tidak memiliki izin dari kliennya untuk mengomentari tuduhan bahwa dia mendorong para pengikutnya untuk mati kelaparan agar bisa masuk surga.

“Saya tidak dapat mengungkapkan apa yang dikatakan klien saya kepada saya tanpa izin tertulis darinya. Saya tidak tahu apakah ada orang yang meninggal karena puasa… Hanya laporan post-mortem yang dapat memberi tahu posisi itu, dan tidak ada yang diberikan,” jelasnya.

Ada ketakutan besar bahwa angka jenazah akan meningkat berdasarkan ungkapan dari palang merah Kenya bahwa 200 orang telah dilaporkan menghilang dari pengawasan mereka di kota pesisir di Malindi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan