Heboh Marketplace Guru Viral Jadi Perdebatan, Ini Maksud Sebenarnya

JABAR EKSPRES – Akhir-akhir ini media dihebohkan dengan istilah baru yang langsung viral menuai banyak kritikan, yakni Marketplace Guru.

Istilah Marketplace Guru tersebut mencuat sejak Menteri Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Nadiem Makarim melontarkannya di rapat Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI beberapa waktu lalu.

Banyak yang menyebut ide Marketplace Guru ini dinilai akan mendegradasi status guru seolah-olah seperti barang yang bisa dipajang dan pilih seenaknya, serta menghilangkan rasa hormat terhadap pahlawan tanpa tanda jasa.

Namun ada juga yang mendukung ide tersebut mengingat gagasan awal munculnya untuk mengatasi berbagai masalah pelik seputar pengangkatan guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Juga : Apa itu Marketplace Guru? Kelebihan dan Kekurangannya

Jadi Apa sebenarnya maksud dari marketplace guru ini menurut sang Menteri, berikut penjelasannya, dilansir dari banyak sumber.

Pengertian secara umum, Marketplace guru sendiri merupakan database di mana semua sekolah dapat mencari siapa saja orang yang bisa menjadi pendidik atau diundang ke sekolah tersebut.

Ide ini diklaim oleh Nadiem Makarim akan bisa membenahi persoalan guru honorer, terutama untuk menuntaskan rekrutmen satu juta guru honorer yang dicetuskan dari dua tahun lalu.

Namun yang terjadi di lapangan, pelaksanaan rekrutmen guru honorer tersebut masih juga belum tuntas bahkan banyak masalah baru yang timbul, mulai dari proses rekrutmen, proses penerbitan surat pengangkatan, hingga penempatan guru yang lolos seleksi.

“Saat ini proses rekrutmen satu juta guru honorer menjadi ASN belum juga tuntas meskipun sudah dua tahun program tersebut diluncurkan,” ujarnya.

Baca juga : Marketplace Guru Tuai Pro Kontra Kenapa? Ini Penjelasannya

Karenanya ide guru ini akan dibuat sedemikian rupa untuk mengatasi masalah tersebut.

Nantinya, aplikasi ini akan memberikan fasilitas yang memudahkan pertemuan antara guru yang ada dalam database apliaksi dengan sekolah yang mencari tenaga guru.

Sehingga sekolah juga bisa mencari kriteria dan kompetensi guru sesuai yang dibutuhkan, dan tidak akan ada lagi istilah sekolah kekurangan guru pengajar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan