Bunga Bangsa Rilis Single Ketiga Berjudul Rurah

JABAR EKSPRES – Drummer progressive perempuan asal Kota Semarang, Monica Keiza Bunga Keinanti yang akrab disapa Bunga Bangsa merilis single ketiga sekaligus Music Video (MV) yang berjudul Rurah (Rusak).

Sebelumnya Bunga Bangsa sukses merilis dua single yaitu Panggrantesing Jagad (Kesedihan Bumi) pada tahun 2020 dan Prahara Rusaking Jagad (Kejadian Rusaknya Bumi) tahun 2022.

Rurah merupakan sequel runtutan cerita rusaknya Bumi dan seisinya tentang egosentris manusia yang terjadi belakangan ini. Manusia mulai hanya memikirkan keinginan dirinya sendiri hingga mereka tega melakukan segalanya dengan cara apa pun untuk memenuhi hasrat nafsunya yang tidak pernah tercukupi.

Sehingga pada akhirnya tanpa sadar merusak semua yang ada di sekitarnya, bahkan menghancurkan dirinya sendiri. Inilah cikal bakal yang menjadikan manusia memiliki Ideologi Sampah.

Metafor “Ideologi Sampah” dari Lagu Rurah oleh Bunga Bangsa

Ideologi Sampah merupakan perilaku buruk manusia secara berulang-ulang hingga menimbulkan anggapan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang benar dan biasa. Seringkali kita menemukan banyak netizen yang tanpa ragu menggerakkan jarinya untuk menebar kebencian melalui platform media sosial.

Tidak sedikit pula banyak orang besar yang ingin semakin besar dengan cara menyetir serta menyamakan persepsi pola pikir manusia melalui berbagai media digital. Sehingga semakin hari keburukan sudah dianggap menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan.

Manusia mulai saling berebut kebenaran, saling menyalahkan jika sesuatu tidak sesuai dengan keinginannya, dan saling mencaci hanya untuk sebuah eksistensi. Jika hal ini terus terjadi dan dibiarkan terus menjalar, maka rusaklah semua hukum alam.

Dalam MV Rurah, Bunga mengilustrasikan dirinya menjadi tiga karakter berbeda mulai dari Ratu Ideologi Sampah, Pemberontak, dan Rakyat Jelata. Ratu Ideologi Sampah menjadi simbol metafora dari ideologi sampah/negatif sebagai bentuk kekuasaan, ketidakpedulian, rasa angkuh terhadap apapun dari egosentris manusia yang selalu haus akan sanjungan dan pujian.

Sementara pemberontak menjadi simbol kebebasan dan idealisme positif yang melakukan perlawanan terhadap ideologi sampah. Sedangkan rakyat adalah simbol metafora dari kepolosan dari setiap insan yang menjadi korban keegoisan manusia berideologi sampah.

Tinggalkan Balasan