JABAR EKSPRES – Sejumlah wilayah di Indonesia beberapa waktu ini sedang marak dengan demam berdarah. Untuk itu, Anda perlu mengenali beberapa gejala demam berdarah agar lebih cepat tanggap dalam mengatasinya.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi. Umumnya penyakit ini dapat terjadi di daerah tropis maupun subtropis.
Penyakit ini diketahui tidak menyebar secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Namun, karena gejalanya yang cukup ringan, penyakit ini kadang malah diartikan sebagai penyakit lain misalnya flu atau lainnya.
Melansir dari laman WHO, pasien dengan penyakit ini biasanya tidak selalu menunjukkan gejala demam berdarah.
Ada banyak pasien yang tidak menampakkan gejala serta bisa pulih dalam waktu 1 sampai 2 minggu.
Adapun jika menampakkan gejala, biasanya dapat muncul dalam 4 sampai 10 hari setelah terjadinya infeksi. Selain itu dapat bertahan selama 2 hingga 7 hari.
Baca Juga: Jus Penurun Berat Badan yang Ampuh dari Apel dan Timun, Enak Banget!
Lalu apa saja gejala demam berdarah yang patut diwaspadai? Berikut ini daftar gejalanya.
- Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celcius
- Mengalami mual dan muntah
- Sakit kepala yang parah
- Mengalami pembengkakan kelenjar
- Muncul ruam-ruam
- Mengalami nyeri di daerah belakang mata
- Otot dan sendi terasa nyeri
Jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, ada baiknyha untuk mengecek ke dokter, memaksimalkan istirahat, mengonsumsi banyak air putih, serta minum Paracetamol guna mengontrol nyeri dan demam yang terjadi.
Meskipun begitu, apabila demam sudah turun Anda masih harus tetap waspada karena dikhawatirkan gejala yang lebih bparah dapat muncul, misalnya sebagai berikut:
- Merasa kelelahan
- Merasa gelisah
- Tubuh sangat lemas
- Mengalami dehidrasi cukup parah
- Kulit Nampak pucat dan dingin
- Sakit perut
- Napas lebih cepat
- Muntah secara terus-menerus
- Gusi atau hidung berdarah
- Terdapat darah pada muntahan atau tinja
Untuk gejala yang lebih parah harus segera mendapatkan pertolongan agar tidak berakibat fatal.