JABAR EKSPRES – Vietnam berencana akan melakukan pemotongan angka ekspor beras mereka hingga 44 persen. Tentunya, sedikit banyak hal itu akan berpengaruh kepada Indonesia.

Di tahun 2030, nilai ekpsor beras Vietnam dipangkas hingga 4 juta ton saja. Padahal di tahun lalu, Vietnam mengekspor beras hingga di angka 7,1 juta ton.

Sebagai negara yang banyak mendapatkan beras dari Vietnam, berapa sih besaran angka impor beras Indonesia dari negara itu?

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-November 2022, Indonesia melakukan impor beras sebanyak 326.450 ton. Impor beras tersebut mayoritas berasal dari India dengan volume 157.970 ton atau 48,49 persen.

Negara kedua yang menjadi mayoritas untuk impor beras tersebut adalah Pakistan dengan volume 68.720 ton atau 21,05 persen. Kemudian, ada Thailand dengan volume 51.580 ton atau 15,8 persen. Sedangkan untuk Vietnam sendiri berada di posisi keempat dengan volume 44.340 ton atau 13,58 persen.

Habibullah selaku Deputi Bidang Statistik dan Produksi BPS mengatakan bahwa impor beras kategori broken rice and other than of a kind used for animal feed atau beras pecah belah untuk pakan ternak yang memiliki kode HS10064090 begitu mendominasi. Beras situ memiliki andil sebesar 87,15 persen dari total impor.

Melansir data dari BPS, Indonesia cukup rajin untuk mengimpor beras dari Vietnam pada periode 2015-2021. Terbanyak dilakukan pada tahun 2018 dengan volume 767.180,9 ton.

Lebih rinci, volume impor beras dari Vietnam pada tahun 2015 sebesar 509.374,2 ton, tahun 2016 sebesar 535.577 ton, tahun 2017 sebesar 16.599,9 ton, tahun 2018 sebesar 767.180,9 ton, tahun 2019 sebesar 33.133,1 ton, tahun 2020 sebesar 88.716,4 ton dan tahun 2021 sebesar 65.692,9 ton.

Di awal tahun ini, Perum Bulog telah melakukan impor beras sebesar 500 ribu ton. Kebanyakan beras tersebut berasal dari Vietnam dan Thailand. (*)