JABAR EKSPRES – Bekerja sebagai seorang petugas keamanan di PT Kertas Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak memudarkan semangat Muslimin (33) untuk menjalankan usahanya.
Di sela kesibukannya, Muslim rela membagi waktunya dalam menjalankan usaha budidaya pembibitan ikan di Kolam Jaring Apung (KJA) Saguling.
Pria asal Kampung Kiara Payung, Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan itu usai melakoni pemerjaannya di PT Kertas Padalarang, dirinya bergegas pergi kembali ke KJA Saguling.
BACA JUGA: Sepakati 6 Poin, Komisi II Desak Pemkot Bogor Perbaiki Sistem Penataan PKL
Sesampainya di KJA, masih menggunakan seragam petugas keamanan dia bergegas mengambil makanan ikan dan menaburkannya ke kolam. Dalam sekejap, ratusan ekor ikan saling memagut, berebut melahap butiran pakan yang dilempar.
Memberi pakan ikan adalah bagian dari rutinitas keseharian Muslim di sela-sela aktivitasnya. Biasanya, aktivitas itu dilakukan setelah Muslim pulang bekerja pada sore hari.
“Membaginya paling saat pulang kerja malam baru paginya atau siangnya saya ke kolam. Kalau kerja pagi ya sorenya saya baru ke kolam ikan,” ujarnya.
Setiap hari, aktivitas budidaya ikan tidak menghabiskan banyak waktu karena cukup ditengok selama beberapa jam untuk keperluan memberi makan ikan. Aktivitas lainnya hanya mengecek sarana prasarana pendukung, seperti jaring air.
Aktivitas budidaya ikan dimulai Muslim sekitar tahun 2020. Selain itu, usaha itupun berawal dari hobi memancing. “Hobi mancing. Saat lagi memancing saya menyadari bahwa ada peluang bisnis disini,” ujarnya.
Dari usaha budidaya ikan dan hasil penjualan bibit ikan tersebut, Muslim bisa mendapatkan penghasilan tambahan pemasukan minimal Rp 2 juta per bulan.
Bahkan, terkadang, ikan-ikan tersebut bisa mendatangkan penghasilan lebih dari Rp 2 juta per bulan. Penghasilan tersebut disebutnya tidak berbeda jauh dengan gajinya sebagai petugas keamanan.
“Panennya kan 4 bulan sekali. Tiap panen itu saya bisa dapat Rp10 juta, Rp2 jutanya saya belikan lagi bibit dan pakan. Kalau dihitung-hitung perbulan ya saya bisa dapat Rp2 juta,” katanya sumringah.
Awal mula budi daya ikan, Muslim hanya memiliki modal sebesar Rp7,5 juta. Itupun hasil menabung dari gaji selama 3 bulan sebagai petugas keamanan.