Antusiasme Masyarakat Masih Minim pada Program Subsidi Motor Listrik 

JABAR EKSPRES – Program subsidi sepeda motor listrik senilai Rp7 juta telah di mulai sejak 20 Maret 2023.

Namun, tidak semua masyarakat dapat menikmati manfaat subsidi ini.

Pemerintah telah membatasi penerima subsidi berdasarkan empat kriteria, yaitu pelaku UMKM, penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerima Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan pelanggan listrik 450-900 VA.

Baca juga : Honda Siap Meluncurkan Dua Motor Listrik pada Semester Kedua 2023

Bagi masyarakat yang memenuhi kriteria tersebut, mereka dapat mengunjungi dealer dan menunjukkan KTP untuk mendapatkan subsidi tersebut.

Untuk memastikan apakah mereka memenuhi kriteria tersebut, masyarakat dapat memeriksa NIK mereka terlebih dahulu sebelum pergi ke dealer.

Nasabah Bank Mandiri dapat memeriksa kelayakan mereka untuk mendapatkan subsidi melalui aplikasi Livin’ by Mandiri dengan memeriksa NIK dalam aplikasi tersebut.

Jika memenuhi syarat, mereka dapat langsung membeli sepeda motor listrik subsidi melalui aplikasi tersebut.

Kerja sama antara Bank Mandiri dan Volta, anggota grup PT M Cash Integrasi Tbk dan anak perusahaan PT NFC Indonesia Tbk. Bertujuan untuk memudahkan akses dan keterjangkauan kendaraan listrik bagi masyarakat Indonesia.

Seerta sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperluas ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Salah satu model sepeda motor listrik yang termasuk dalam program subsidi adalah Volta 401. Setelah subsidi, harganya turun menjadi Rp9.950.000.

Jumlah model sepeda motor listrik yang memenuhi syarat untuk menerima subsidi juga meningkat dari 14 menjadi 18 model.

Meskipun demikian, minat masyarakat terhadap program ini masih rendah.

Baca juga : Yadea G6, Motor Listrik dengan Performa Gahar, Harga Terjangkau

Hingga Rabu (31/5) pukul 09.23 WIB, hanya ada 610 pembeli yang telah mendaftar dalam program ini, dan dari jumlah tersebut, hanya empat yang telah diverifikasi dan belum ada yang menerima subsidi.

Sisa kuota sepeda motor listrik subsidi masih mencapai 199.386 dari target 200.000 untuk tahun ini, seperti yang tercantum di laman Sisapira.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan