JABAREKSPRES – Kontroversi Al Zaytun – Pondok pesantren Al Zaytun yang berada di Kabupaten Indramayu memang sedang hangat diperbincangkan.
Hal tersebut tak terlepas dari kontroversi pimpinan Al Zaytun salah satunya Panji Gumilang yang dianggap sebagian masyarakat menyimpang dari ajaran Islam.
Polemik pondok pesantren Al Zaytun bukan hari kali ini saja terjadi, namun sudah puluhan tahun.
Bahkan MUI pun sempat mengamati pergerakan dan ajaran yang ada di dalam pondok pesantren tersebut.
Ada beberapa kontroversi Al Zaytun dari kegiatan yang berlangsung di dalamnya yang membuat ponpes ini dianggap sesat oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Apakah Benar Pondok Pesantren Al Zaytun Buatan Intelijen?
Daftar KontroversiPonpes Al Zaytun
1. Menyanyikan Salam Yahudi
Video Panji Gumilang yang menyanyikan lagu salam Yahudi dengan mengajak jamaahnya untuk bersama-sama menyanyikan lagu tersebut sontak menjadi viral.
Ihwal tersebut lantaran tak biasa di dalam masjid menyanyikan lagu agama yang berbeda.
2. Panji Gumilang Mengaku Ikut Mazhab Bung Karno
Salah satu kontroversi lainnya yaitu Panji Gumilang secara terang-terangan mengatakan bawah mazhab yang ia ikuti ialah Bung Karno.
Umat islam pada umumnya mengikuti mazhab 4 Imam yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali.
Namun Panji Gumilang tak memilih 4 rujukan mazhab tersebut, sehingga masyarakat pun kembali dibuat heran oleh sikapnya.
3. Laki-laki dan Wanita 1 Shaf Shalat
Pada saat idul fitri Al Zaytun kembali menggegerkan media sosial dengan adanya video yang mencampurkan perempuan dengan laki-laki.
Terlihat seorang jamaah perempuan berada di depan yang biasanya ditempati oleh laki-laki. Hal demikian tidaklah lumrah, sebab biasanya posisi shaf wanita berada di belakang.
4. Azan Tidak Umum
Usai kontroversi wanita yang berada di shaf depan, ponpes ini pun tak henti-hentinya lagi membuat hal aneh.
Video viral memperlihatkan salah satu santri ponpes tersebut azan dengan gaya yang tak biasa.
Pada saat azan orang yang sedang mengumandangkan sembari melayangkan gerakan tangan tak seperti azan pada umumnya.
5. Shalat Berjarak
Pada umumnya shalat dilakukan dengan merapatkan shaf, kecuali pada saat Pandemi Covid-19. Namun walaupun pandemi sudah terhenti shalat berjarak masih terus diterapkan hingga kini oleh