Gaduh Soal Jembatan Otista, DPRD Didesak Panggil Wali Kota Bogor dan Bos Kontraktor

JABAR EKSPRES – Kegaduhan proyek revitalisasi jembatan Otto Iskandardinata (Otista) di Kota Bogor terus bergejolak disejumlah kalangan.

Proyek bernilai Rp49 miliar yang didanai Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu menjadi perbincangan hangat usai munculnya isu keberadaan jembatan yang berusia 103 tahun itu dikaitkan dengan status objek cagar budaya.

Hal itu berdampak kepada sikap Wali Kota Bogor Bima Arya yang disebut-sebut mengurungkan niatnya untuk membongkar total struktur jembatan peninggalan kolonial Belanda itu seperti rencana awal yang sudah digembor-gemborkan.

BACA JUGA:  Banyak Aduan, DLH Bogor Minta Persoalan Lingkungan Diselesaikan Kecamatan dan Desa

Alhasil, jika itu dilakukan maka dipastikan bakal ada perubahan baru dari desain awal yang sudah disiapkan pihak kontraktor, yakni PT Mina Fajar Abadi.

Beragam komentar warga pun bermunculan, salah satunya dari mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Bogor Rommy Prasetya.

Ia berpendapat, sebaiknya DPRD Kota Bogor melalui komisi terkait dapat melakukan pemanggilan ke sejumlah pihak yang berterkaitan dengan proyek Jembatan Otista.

“Agar terang benderang, silahkan panggil pimpinan dinas terkait. Bahkan jika dibutuhkan, panggil juga Wali Kota Bogor Bima Arya, karena Bima lah pemilik kebijakannya,” ungkapnya pasa Senin, 22 Mei 2023.

Terkait jika nantinya memang harus ada perubahan dari rencana awal, lanjut dia, diharapkan jajaran legislatif juga bisa memanggil petinggi pihak kontraktor.

“Jangan lupa agar DPRD juga bisa memanggil atau menghadirkan Dirut dari PT Mina Fajar Abadi, agar bisa langsung mempertanyakan apakah kontraktor menyanggupi dengan pengerjaan yang berubah-ubah seperti sekarang ini,” serunya.

Menurutnya, dengan mengahdirkan petinggi dari pihak kontraktor saat menggelar rapat kerja, dinilai lebih jelas dan terbuka sekaligus menjadi momentum untuk melakukan akselerasi yang akurat.

“Kan bisa jadi saling mengenal serta silaturahmi dengan wakil rakyat yang ada di sini. Terlebih, jika ada unek-unek atau kendala yang mau disampaikan oleh kontraktor, maka ini bisa jadi momen yang pas,” tuturnya.

Rommy berharap, kegaduhan yang menyelimuti proyek strategis Pemkot Bogor untuk mengurai kemacetan di pusat kota itu dapat segera menemui titik terang dan berjalan sesuai target yang sudah ditentukan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan