BANDUNG – Keberadaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat ini memasuki tahap ujicoba untuk persiapan operasional yang direncanakan pada Agustus mendatang.
PT Kereta Cepat Indonesia-China terus menggeber persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Agustus mendatang.
Corporate Communications KCJB Emir Monti dalam keterangnya mengatakan, uji coba dilakukan pada tes hot sliding test di jalau kereta cepat.
BACA JUGA: Akibat Perubahan Iklim Populasi Lebah Berkurang, Begini Dampaknya!
Untuk pengecekan uji coba ini dilakukan dengan menggunakan Cpmprehensive Inspection Train (CIT) yang menggunkan aliran listri pada jaringan OCS.
‘’OCS dapat diukur dengan lebih mendetail baik kemampuan dan kestabilannya dalam memberikan tenaga untuk sarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung,’’ kata Emir dalam keterangan rilisnya, Minggu (21/05).
Menurutnya uji coba dengan menggunakan CIT atau kereta inspeksi didesain untuk mengukur berbagai kondisi prasarana KCJB.
Sarana itu akan kita lakukan pengecekan mulai dari kelistrikan, kondisi jalur, persinyalan, dan berbagai fasilitas operasi kereta cepat lainnya.
BACA JUGA: Lingkungan Kantor Pemda Bandung Barat Tidak Miliki TPS, Sampah Dibiarkan Menumpuk!
Untuk melakukan hot sliding test ata tes jalur dan fungsional kelistrika menggukan rangkaian kereta inspeksi yang dijalankan dari Depo Tegalluar hingga ke Stasiun Halim.
‘’Kereta api inpeksi ini kecepatan terbatas hanya rata-rata 60 km/jam,’’ ujar Emir.
Setelah dilakukan pengetesan para kontraktor dan konsultan yang ditunjuk akan melakukan berbagai evaluasi atas data-data yang didapatkan selama dilakukan tes itu.
Setelah pengetesan jalur dengan menggunakan kereta inpeksi, secara bertahap akan dilakukan dengan melakukan fase pengujian untuk semua sistem secara terintegrasi.
BACA JUGA: Perbaikan Jalan Pangauban di KBB Hanya Bisa Diperbaiki Sepanjang 1,4 Km, Segini Ternyata Anggaranya!
Pada tahap tersebut Kereta Cepat akan dijalankan secara rutin untuk mengecek integrasi sistem persinyalan, telekomunikasi, OCS, stasiun, dan berbagai subsistem lainnya.
Setiap pengetesan ini akan dilakukan secara bertehap mengenai peningkatan kecepatan sampai mencapai 385 Km/jam yang merupakan kecematan maksimal.
Seluruh tahapan pengetesan ini akan dijalkan sesuai dengan prosedur yang sangat ketat sehingga setelah pengetasan rampung akan diberikan sertifikasi laik operasi dari kementerian perhubungan.