Data Nasabah BSI Tersebar di Dark Web oleh Hacker LockBit

JABAR EKSPRES – Tiga hari setelah pengumuman dari hacker LockBit mengenai data nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berhasil dicuri, kini muncul kabar bahwa data-data tersebut sudah diunggah melalui dark web.

Selain data nasabah, beberapa data internal lain milik BSI juga berhasil dibocorkan oleh pihak tidak bertanggungjawab tersebut.

Sebuah akun di media sosial Twitter @darktracer_int mengumumkan bahwa LockBit telah berhasil membocorkan data-data yang dicuri tersebut.

Waktu negosiasi telah berakhir, dan kelompok Ransomware LockBit telah membuat seluruh data curian dari Bank Syariah Indonesia menjadi terbuka untuk publik di dark web,” tulis akun tersebut.

Pihak BSI pun sudah melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait penyerangan tersebut.

Pada pekan lalu, banyak nasabah BSI yang mengeluhkan sistem layanan mobile banking dan ATMnya mengalami permasalahan.

Pihak manajemen Bank Syariah Indonesia mengabarkan bahwa sistem layanan mereka sedang dalam perbaikan atau maintenance.

Namun, beberapa hari kemudian, sebuah kelompok hacker ransomware LockBit mengungkapkan bahwa mereka yang bertanggungjawab atas permasalahan sistem Bank tersebut.

Mereka mengaku telah berhasil melumpuhkan sistem Bank Syariah Indonesia dan berhasil mencuri sebanyak 1,5TB data milik nasabah dan data internal lainnya, termasuk kata sandi yang digunakan oleh pihak BSI.

Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengungkapkan bahwa pihaknya tetap memprioritaskan perlindungan data dan dana nasabah agar tetap terjaga.

“Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan assessment terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” terangnya dikutip dari Antara, Selasa (16/5).

Setelah peristiwa penyerangan tersebut, pihak BSI melakukan langkah pencegahan dengan meningkatkan proteksi ketahanan sistem demi menghindari kejadian yang sewaktu-waktu dapat terulang kembali.

“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” tutur Gunawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan