JABAR EKSPRES – Dalam 5 tahun terakhir, Raja Singa yang merupakan penyakit menular seksual (PMS) mengalami peningkatan kasus di Indonesia. Saat ini, sangat diperlukan pengobatan terhadap penyakit ini, baik laki-laki maupun perempuan karena penyakit ini dapat diturunkan kepada anak yang dilahirkan nantinya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa pada tahun 2018, jumlah kasus penyakit ini di Indonesia berjumlah 12.484 kasus. Hal ini mengalami penambahan di tahun 2022 dengan total 20.783 kasus.
Berdasarkan data dari Web MD, Raja Singa merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan menular melalui hubungan seksual. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.
Kondisi setiap gejala penyakit ini sangat bervariasi, tergantung pada tahapan yang diderita. Walaupun begitu, tahapan penyakit ini dapat tumpang tindih sehingga tidak teratur di setiap tahapannya. Bahkan, orang yang mengidap penyakit ini pun bisa tidak menyadari bahwa dia adalah seorang pengidap selama bertahun-tahun.
BACA JUGA: Anak Divonis Cacat Seumur Hidup Imbas Raja Singa, Adakah Peluang Sembuh?
Cara Mengobati Raja Singa pada Pria dan Wanita
Ketika penyakit Raja Singa ini tidak segera diobati, maka penyakit ini dapat merusak otak, jantung, syaraf, pembuluh darah, kebutaan, hingga kelumpuhan. Selain itu, penyakit ini juga memperbesar peluang penyebaran penyakit HIV.
Penyakit yang bernama lain Sifilis ini sangat mudah diobati sebetulnya jika masih dalam tahap awal. Cara pengobatannya pun hanya perlu menggunakan antibiotik penisilin.
Jika seseorang telah terinfeksi dalam kurun waktu kurang dari setahun, maka dia hanya perlu satu suntikan penisilin untuk sembuh. Namun, dosisnya akan bertambah jika terinfeksi lebih dari satu tahun.
BACA JUGA: Ibu Hamil Mengidap Raja Singa, Bagusnya Lahiran Normal atau Caesar agar Anak Tidak Tertular?
Obat-obatan yang dijual bebas ataupun obat rumahan tidak dapat menyembuhkan penyakit Raja Singa ini. Hanya antibiotik saja yang dapat menyembuhkannya.
Antibiotik penisilin dapat menyembuhkan penyakit ini, akan tetapi tidak dengan kerusakan yang ditimbulkan penyakit itu.