Jabar Ekspres – Satu persatu partai politik (parpol) di Jawa Barat mulai mendaftarkan bakal calon (bacalon) legislatifnya ke KPU. Di hari kesepuluh pendaftaran Rabu (10/5), Partai Hanura menyusul parpol lain mendaftarkan para kandidatnya yang akan ditarungkan di pemilihan legislatif (pileg) 2024.
Rombongan tiba di kantor KPU Jawa Barat sekitar pukul 10:20 WIB
“Bersyukur 120 kuota bacalon terpenuhi dan kami daftarkan,” jelas Ketua DPD Hanura Jawa Barat, Dian Rahadian.
Dian menambahkan, kali ini Partai Hanura juga berangkat dengan persiapan yang lebih matang. Sehingga diharapkan pada pileg 2024 nanti bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dibanding pemilu 2019.
“Kami ingin hadir di parlemen. Persiapan kami juga lebih matang,” jelasnya.
BACA JUGA: Pengurus Partai Demokrat Jabar Mundur Diduga Karena Mahar. Bapilu: Kewenangan Nomor Urut di DPP
Menurut pria yang juga Ketua MPW Pemuda Pancasila Jabar itu, pada periode sebelumnya Partai Hanura mengalami konflik internal di tingkat pusat. Sehingga capaian kursi ataupun suara di pileg tidak maksimal.
“Sampai tak satupun kursi diraih untuk Jawa Barat,” jelasnya.
Kali ini dengan semangat dan kepengurusan baru, Partai Hanura Jabar optimis bisa mendapatkan satu fraksi kursi legislatif DPRD Jabar.
“Antara 5 sampai 7 kursi lah,” cetusnya.
Dian menambahkan, dalam pileg kali ini pihaknya juga bakal mengoptimalkan lumbung- umbung suara yang dulunya pernah dikuasai. Seperti di Dapil Jabar I dan Jabar II.
Selain kader internal, Partai Hanura juga banyak kedatangan tokoh-tokoh politik dari parpol lain. Itu juga jadi salah satu bacalon yang akan diandalkan untuk mendulang suara.
“Adalah tokoh dari parpol lain yang kini gabung Hanura. Jelasnya kami sampaikan setelah penetapan DCT,” sambungnya.
BACA JUGA: PKS Parpol Pertama Daftarkan Bacalon DPRD ke KPU Jabar
Berikutnya, Hanura juga bakal memasang tokoh-tokoh milenial sebagai bacalon legislatif. Fungsinya agar bisa memikat suara dari pemilih milenial.
Menurut Dian, kali ini Hanura juga masih fokus pada pileg. Untuk pemilihan gubernur pihaknya masih belum banyak komunikasi dengan tokoh – tokoh potensial.
“Selama ini baru dengan Ridwan Kamil dan Iwan Bule yang sudah intens komunikasi. Kalau kapasitas saya sebagai ketua ormas, juga banyak yang komunikasi,” cetusnya.