BMKG Prediksi Musim Kemarau di Bandung Raya, Jatuh Pada Dasarian II Mei 2023

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau di wilayah Bandung Raya akan terjadi pada dasarian II Mei 2023.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, saat ini wilayah bandung raya tengah mengalami pergantian musim, atau biasa disebut dengan pancaroba.

Baca Juga: Pembayaran THR Keagamaan Jadi Sorotan, Disnaker Kota Bandung Masih Terima Aduan

“Wilayah Bandung Raya untuk saat ini tengah memasuki pancaroba. Secara empiris, wilayah Bandung Raya sudah memasuki masa pancaroba pada bulan April hingga Mei 2023” ujar Teguh Rahayu.

Teguh menuturkan, terkait fase memasuki musim kemarau yang mengacu pada hasil analisa observasi, siklus ini akan terjadi pada Dasarian II Mei 2023. Dan puncaknya pada saat periode Juli hingga Agustus.

“Wilayah Bandung Raya akan memasuki musim kemarau pada dasarian II Mei 2023” tuturnya.

Baca Juga: Hari Ini, Terminal Cicaheum Diprediksi akan di Padati oleh Para Pemudik Kota Bandung.

“Puncak musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023 dengan sifat hujan normal-bawah normal. Hingga saat ini proses analisa observasi data curah hujan masih berlangsung” tambahnya.

Dirinya mengatakan, untuk musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dari kondisi klimatologisnya. Hal ini berpotensi menyebabkan kekeringan yang berdampak pada kurangnya pasokan air bagi masyarakat.

“Musim kemarau pada tahun ini akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya” katanya.

“Wilayah Bandung Raya juga berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari” jelasnya.

Baca Juga: Masuk Minggu Terakhir Bulan Ramadan, Pasar Baru Kota Bandung Diserbu Pengunjung

Teguh rahayu menghimbau, agar masyarakat bisa terus waspada terkait potensi bencana hidrometeorologi yang dipredikasi bakal terjadi di musim pancaroba.

“Untuk masyarakat harus tetap waspada, karena pada masa ini potensi kejadian bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang dan puting beliung, serta hujan es meningkat” pungkasnya (Mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan