JABAREKSPRES – KKB. Viral di media sosial sebuah video memperlihatkan kondisi anggota Brimob di Papua yang menghadapi penyerangan dari KKB Papua.
Sebuah video yang diunggah pada 25 April memperlihatkan kepala seorang anggota Brimob terkena peluru KKB Papua. Video yang diunggah juga berbunyi: “Kami merayakan Idul Fitri dengan
gembira, Sementara saudara/sahabat kita Brimob/TNI berperang melawan OPM di Papua. Terlihat sekitar 5 anggota Brimob berada di posko sebelum penyerangan KKB Papua.
Sayangnya, di sisi lain, video yang diunggah tidak menyebutkan keberadaan anggota Brimob yang terekspos penembakan KKB. Salah satu anggota Brimob terlihat berusaha melihat kondisi
kepala anggota Brimob yang tewas ditembak KKB Papua.S etelah dicek, anggota Bromob mengatakan lokasi temannya aman. Hal ini tidak terlepas dari perlindungan yang diberikan oleh helm
Kevlar yang dapat melindungi kepala anggota Brimob yang tertembak. Selain itu, anggota Brimob lainnya terlihat menembakkan senjata di luar kantor pos. Sebelumnya juga diberitakan, markas
Sugapa Inta Jaya Papu Bribob diserang KKB pada Senin, 24 April 2023. Video KKB Papua yang menyerang Markas Brimob Sugapa Intan Jaya viral di media sosial. Anggota Brimob terlihat
tengah baku tembak dengan kelompok KKB Papua. Sejauh ini, polisi belum mendapatkan informasi atau penjelasan resmi terkait penyerangan markas Brimob Sugapa KKB Papua.
Selain itu, juga belum ada informasi yang dapat dipercaya apakah ada korban jiwa dari pihak Brimob Sugapan dan KKB yang melakukan penyerangan siang itu. Tak hanya itu, di kawasan
Kampung Bali, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, KKB Papua juga menyandera 3 tukang ojek setelah membawa penumpang. Brigjen Sriwidodo membenarkan peristiwa penyanderaan pada
Senin, 24 April 2023 sebagai Danrem 173 Praja Vira Braja. Menurut Brigjen Sriwidodo, KKB menyandera tiga tukang ojek di Kampung Bali, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Brigjen Sriwidodo
juga menyatakan pihaknya akan melanjutkan negosiasi pembebasan 3 ojek dari KKB Papua. Identitas tiga tukang ojek yang diculik KKB Papua adalah Bomba, Herman dan Yusuf. Peristiwa
penyanderaan ketiga tukang ojek ini bermula saat mereka secara serentak mengantar penumpang dari Kota Mulia hingga Kabupaten Mewolu dan menurunkan penumpangnya di Desa Bangguk